Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Smart Women

Ayu Yakin Kesuksesan Klinik Medika Utama Berkat Kerja Keras Karyawan

Ayuningtyas Utami (35) memegang teguh prinsip, keberhasilannya dalam membangun Klinik Medika Utama, merupakan berkat kerja keras karyawan.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: moh anhar
DOKUMENTASI PRIBADI
Ayuningtyas Utami, Pemilik Klinik Medika Utama Semarang 

Selanjutnya, secara perlahan dari hasil usaha yang dikonversikan ke tabungan berupa emas digadaikan begitu terus menerus hingga sekarang berkembang menjadi klinik gigi dan umum.

Dia mengaku, tidak pernah terpikir untuk memiliki usaha sendiri dan mampu berkembang seperti sekarang.

Sebab, ketika Klinik Medika Utama berdiri, pada tahun 2012, motivasi Ayu dalam membangun usaha hanyalah ingin lebih bebas mengatur waktunya sendiri. Y

ang menjadi kunci keberhasilannya, kata dia, sedari awal memulai usaha telah menerapkan manajemen keuangan secara ketat, mulai dari memisahkan uang hasil usaha dan gaji.

“Soal mengatur uang terpisah ini yang kadang tidak dipahami para pengusaha muda atau calon pengusaha. Jadi, saya pun hingga sekarang masih digaji dengan status saya pekerja. Uang usaha diatur terpisah dari rekening gaji pribadi,” terangnya.

Lulusan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu menerangkan, dengan memisahkan uang perusahaan dengan gaji atau uang pribadi bertujuan menghindari penggunaan berlebihan dari gaji.

“Apabila itu terjadi, secara otomatis kebutuhan pribadi menjadi lebih banyak ketimbang perusahaan dan berdampak tidak berkembangnya usaha,” katanya.

Dia mengungkapkan, pilihan menjadi pengusaha juga harus siap disalahkan dalam kondisi apa pun serta mampu menekan ego dan selalu mendahulukan karyawan.

Dengan sistem demikian, hal itu menjadikan perusahaan berjalan sesuai yang diharapkan.

Ayu mengaku, pernah berada di posisi bawah karena ditipu orang. Saat itu dia merugi senilai Rp 4 miliar.

“Pokoknya jangan dilihat kelihatan sekarang enak.

Dulu sekira tahun 2015 saya merugi ditipu orang, tapi bagaimana caranya karyawan tetap gajian, walaupun bosnya hancur ya jangan sampai mereka tahu.

Karena apa? Sistem biar tetap stabil itu kewajiban pimpinan. Ya konsekuensi sebuah usaha pasti ada momen ruginya,” ujarnya

Ayu menegaskan, berpijak dari kejadian itu ia pun belajar bahwa seorang pimpinan tidak boleh asal memerintah, tetapi harus bisa memahami setiap bidang pekerjaan.

Baca juga: Bus Masuk Kolong Flyover, Pas Keluar Mirip Roti Tawar Dibelah Separuh, Belasan Orang Terluka

Baca juga: Tragedi Tiga Orang Terbakar Hidup-hidup di Rumah Kontrakan Gang Sempit: Mereka tidur

Lebih-lebih lanjutnya, berbisnis di bidang kecantikan trennya terus berubah. “Apabila kontrolnya tidak kuat, yang terjadi usaha malah tidak terkendali,” katanya.

Kegagalan pada masa lalu, membuat Ayu belajar banyak hal, mulai dari marketing, proses perekrutan akryawan, perpajakan, IT, dan lainnya.

“Minimal untuk sekadar tahu. Jadi, selaku pimpinan saya belajar, tidak asal menyuruh karyawan , tetapi harus bisa memahami setiap job desk,” jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved