Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Mengapa Kasus Covid-19 Merangkak Naik di Kota Semarang? Hendrar Prihadi: Warga Mulai Abaikan Prokes

Dari 68 kasus, 48 kasus adalah warga Kota Semarang dan 20 kasus lainnya dari luar kota yang dirawat di Semarang. 

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tinjau vaksinasi booster massal yang diselenggarakan di Tri Lomba Juang Semarang, belum lama ini. 

"Yang di rumdin kapasitas 200."

"Yang di RS masuh tersedia sekira 800 tempat tidur isolasi," ucapnya.  

Dia melanjutkan, penekanan kasus dilakukan dengan mendorong pasien yang isolasi mandiri untuk pindah ke isolasi terpusat agar mendapatkan perawat maksimal.

Sampel virus pasien dengan CT value di bawah 30 akan dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) untuk mengetahui jenis virusnya. 

Di sisi lain, dengan melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat diharapkan tidak menyebabkan penyebaran yang lebih luas terhadap kontak erat.

Testing terhadap kontak erat juga terus dilakukan. 

Menurutnya, hingga saat ini tidak ada klaster penyebaran Covid-19 yang besar meski kasus di ibu kota Jawa Tengah ini mengalami kenaikan.

Klaster ditemukan hanya pada klaster keluarga.

Mayoritas temuan kasus baru berasal dari pelaku perjalanan beserta kontak eratnya. 

"Tidak ada klaster, klaster pun cuma keluarga."

"Temuan kebanyakan pelaku perjalanan."

"Mereka dari berpergian, kemuduan flu, dites ternyata positif."

"Selain itu, temuan kasus juga dari kontak erat," terangnya. 

Hakam menambahkan, upaya mendisiplinkan potokol kesehatan juga dilakukan dengan menggerakan seluruh komponen masyarakat.

Baik itu kelurahan, kecamatan, organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait, dan seluruh stakeholder

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved