Pembeli Kena Parkir 2 Kali di Relokasi Pasar Weleri Kendal, Pedagang Ikut Jengkel: gimana mau ramai?
Pedagang jengkel lantaran pembeli kena parkir dua kali di lokasi relokasi Pasar Weleri Kendal.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Sejumlah pedagang Eks Pasar Weleri yang kini menempati Pasar Relokasi di Terminal Bahurekso Kendal mengeluhkan karena dagangannya tak kunjung ramai.
Padahal, operasional Pasar Relokasi sudah dibuka sejak awal Januari 2022 lalu, praktis sudah satu bulan pasar relokasi berjalan.
Kondisi tersebut diperparah adanya penarikan dobel retribusi parkir bagi para pembeli.
Alih-alih berharap pasar semakin ramai, sejumlah pedagang justru geram karena khawatir pembeli akan semakin berkurang.
Baca juga: Eks Pasar Weleri Kendal Mulai Hari Ini Ditutup Total, Bupati Dico Siapkan Pos Pengamanan di Pasar
Seorang pedagang, Sri mengaku, beberapa pembelinya bercerita, setiap belanja di pasar relokasi harus merogoh kocek dua kali untuk parkir.
Pertama, parkir senilai Rp 2.000 untuk setiap sepeda motor di pintu keluar.
Namun, pembeli juga dikenakan tarif parkir di lingkungan pasar bagian dalam sebesar Rp 3.000.
"Pembeli kami yang wadul (mengadu) kalau parkirnya dua kali. Kasihan kan, kalau terus-terusan, bisa-bisa pembeli pada kabur," terangnya, Selasa (1/2/2022).
Selain itu, lanjut dia, kondisi yang hampir serupa juga dialami pedagang.
Setiap pedagang rata-rata dibebankan Rp 6.000 setiap hari jualan di pasar relokasi.
Meliputi biaya parkir, listrik, air, dan juga jasa jaga malam.
Berbeda hal bagi pedagang sayuran yang juga berjualan malam/dini hari.
Mereka dimintai parkir tambahan Rp 5.000 per masuk oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan juru parkir.
Karena kesal terjadi setiap hari, Sri dan beberapa pedagang lainnya melaporkan kejadian itu kepada Sekda Kendal, Moh Toha dan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM.
Pihaknya meminta agar dilakukan penertiban retribusi parkir yang tidak memberatkan pedagang ataupun pembeli.