Berita Blora
Muncul Kasus Covid 19 di Ponpes Insan Gemilang, 28 Orang Dinyatakan Positif
Hasil swab pada santri dan pelajar di SMP dan Ponpes Insan Gemilang Blora, 28 orang positif.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Hasil pemeriksaan swab antigen pada sejumlah santri yang juga pelajar di SMP Insan Gemilang Plus, Pondok Pesantren Insan Gemilang Blora, 28 orang dinyatakan positif.
Usai Dinas Kesehatan Kabupaten Blora melakukan tracing dengan tes swab antigen pada Jumat (4/2/2022) kepada 84 sampel.
Kemudian ditemukan sebanyak 27 sampel dengan hasil swab positif antigen. setelah sebelumnya 1 orang pelajar yang juga santri di pondok tersebut terkonfirmasi positif. Sehingga terdapat 28 orang.
Bupati Blora Arief Rohman, langsung meninjau Asrama Pondok Pesantren Insan Gemilang, yang terletak di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten

Blora, pada Jumat (4/2/2022).
Bupati didampingi Wakil Bupati Blora, dan Kapolres Blora, datang untuk mengecek dan memastikan penanganan kasus berjalan dengan baik, sekaligus untuk memberikan arahan kepada pihak pondok pesantren.
Bupati beserta rombongan langsung disambut Kepala Sekolah SMP Insan Gemilang Plus, Emi Sofiya, dengan tetap menjaga jarak dan protokol kesehatan.
Bupati meminta kepada jajarannya untuk segera menindaklanjuti adanya temuan swab antigen dengan hasil positif tersebut. Sekaligus meminta agar pelaksanaan isolasi dapat dilakukan dengan baik.
“Anak-anak yang terkonfirmasi ini nanti tolong dilakukan isolasi secara terpusat, kalau disini nanti bisa terkontrol dengan baik dan bisa mengurangi resiko penularan lagi, dari pihak kesehatan juga akan mendampingi, termasuk juga pemberian vitamin dan asupan gizi yang cukup,” ucap Bupati.
Rencananya, Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksaan RT-PCR pada Sabtu (5/2/2022) besok kepada para santri yang positif swab antigen tersebut.
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati,meminta kepada pihak pondok pesantren untuk intens berkomunikasi dengan para orang tua dari para santri yang terkonfirmasi.
“Orang tua juga perlu disampaikan agar tidak khawatir, karena anak-anak disini akan dijaga dengan baik, nanti ada pihak dari Puskesmas, kesehatan, yang memantau disini,” ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Joko Budi Heri Santoso, menjelaskan adanya swab antigen ini sebagai tindak lanjut kasus anak yang sebelumnya panas batuk pilek.
Kemudian diperiksakan oleh keluarga, PCR mandiri, dan dari hasil menunjukan positif.
Sesuai dengan SOP pihaknya melakukan tracing kontak sekitarnya, anak tersebut ada di pondok pesantren, sehingga tim dari surveillans melakukan testing sekitarnya.
“Dengan hasil 27 positif antigen dan untuk yang negatif diizinkan pulang dan menaati prokes. Puskesmas setempat akan memantau, untuk yang positif sementara di isolasi terpusat, kalau memungkinkan di Pondok tidak masalah yang penting nanti bisa memenuhi syarat,” terangnya.
“Besok pagi yang positif antigen akan dilakukan swab PCR untuk penegakan diagnosa,” tambahnya
Sebagai langkah antisipatif terhadap Covid-19 varian Omicron, maka bila diperlukan sampel spesimen tersebut akan dikirim untuk dicek.
“Doa kita tidak banyak yang positif, meski demikian karena kita tetap antisipasi varian omicron, kalau ada resiko itu, kami juga akan kirim spesimennya ke Semarang,” imbuhnya.
Mereka yang terpapar tersebut tidak merasakan gejala atau gejala ringan. Pasalnya vaksinasi telah dilakukan kepada mereka hingga dosis kedua.
“Mereka sudah vaksinasi dosis kedua, maka rata-rata walaupun positif mereka tidak merasa bergejala, karena ini manfaat vaksinasi juga,” imbuhnya
Emi merinci, bahwa yang terpapar Covid-19 tersebut merupakan pelajar dan pendamping asrama. Sehingga total ada 28 kasus positif di pondok pesantren tersebut.
“Hari ini 25 siswa dan 2 pendamping asrama yang hasilnya positif, dan 1 siswa yang sebelumnya positif lebih awal,” ucapnya. (*)