Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Klarifikasi KSAD Jenderal TNI Dudung Soal Ucapan Tuhan Bukan Orang Arab

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman menjelaskan maksud ucapannya yang menyebut Tuhan bukan orang Arab.

Editor: galih permadi
Instagram/tni_angkatan_darat
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, memimpin Apel Gelar Pasukan yang diikuti oleh prajurit dari Satuan Tempur jajaran Kostrad dan Kopassus serta Kodam Jaya/Jayakarta yang berada di wilayah Jabodetabek, di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (25/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman menjelaskan maksud ucapannya yang menyebut Tuhan bukan orang Arab.

Sebelumnya, Dudung Abdurachman dilaporkan koalisi ulama ke Puspom AD atas tuduhan SARA.

Panglima TNI Andika Perkasa sebelumnya memastikan pihaknya akan menindaklanjuti semua laporan yang masuk.

Dilansir dari Kompas.com,  KSAD Dudung Abdurachman memberikan klarifikasi mengenai pernyataannya yang membuatnya dilaporkan sejumlah kelompok warga ke Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad).

Adapun laporan ini berkaitan dengan pernyataan KSAD Dudung yang dianggap menyinggung umat agama tertentu saat menjadi bintang tamu di salah satu acara bincang-bincang di YouTube.

Dudung mengungkapkan bahwa dirinya berdoa kepada Tuhan menggunakan bahasa Indonesia.

Ia juga meyakini bahwa bahasa Indonesia juga digunakan oleh masyarakat Tanah Air ketika berdoa kepada Tuhan.

"Teman-teman juga berdoa seperti ini, 'anak saya hari ini ujian semester, mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persolan-persolan itu dengan baik dan nilainya bagus'.

Bahasa Arabnya kan kira-kira enggak tahu kita," ujar Dudung saat bertemu dengan para pimpinan redaksi (pimred) di Markas Besar Angkatan Darat, Senin (7/2/2022).

Dudung meyakini bahwa Tuhan mengerti ketika doa yang dirapalkan menggunakan bahasa Indonesia.

"Mau pakai bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Ambon, semuanya, bahasa Inggris saja Allah tahu.

Karena memang Tuhan itu bukan orang Arab," ungkap eks Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pabgkostrad) itu.

"Jadi, bahasanya (berdoa) pakai bahasa Indonesia ya enggak apa-apa, enggak harus pakai bahasa Arab," sambung dia.

Di sisi lain, Dudung mengaku heran pernyataan tersebut dipersoalkan oleh kelompok masyarakat tertentu. Dudung mengatakan, Emha Ainun Najib atau Cak Nun dulu pernah menyampaikan statemen yang hampir serupa.

Akan tetapi, ia heran apa yang disampaikan Cak Nun tidak dipersoalkan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved