Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Palu

Warga Sebut Pria Asal Sragen Ini Lebih Hebat Dibanding Panji hingga Pakar Buaya Australia

Ingat buaya berkalung ban yang disingkat B3 yang legendaris? Tidak hanya penyanyang binatang lokal tapi hingga mancanegara berusaha melepas kalung ban

TRIBUNPALU.COM
Nama Mas Gili (34) warga asal Sragen (baju merah), Sulawesi Tengah, bergaung di sekitar lokasi penangkapan buaya berkalung ban. 

Berbagai upaya dilakukan oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah bersama para pemerhati satwa dan lingkungan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Tili dikenal sebagai sosok penyayang satwa.

"Kalau hasil wawancara staf saya tadi ternyata memang dia suka menolong satwa liar," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng Haruna kepada detikcom, Senin (7/2/2022).

Hili dikenal tak hanya sebagai penyayang satwa tertentu, tapi juga penyayang segala satwa liar, termasuk buaya.

"Bukan cuma (suka menolong) buaya, tetapi juga ular apa semua," kata Haruna.

Sejumlah pawang buaya terkenal, termasuk pawang buaya asal Australia Matt Wright pernah mencoba menangkap untuk melepaskan ban di kalung buaya itu namun tak berhasil.

Atas keberhasilannya warga sekitar pun menyebut Tili lebih hebat daripada Panji Petualang atau pakar buaya luar negeri karena berhasil melepas ban yang melilit buaya itu.

Seperti diketahui, Panji sempat mencoba menangkap buaya tersebut, tapi tidak berhasil. Tak hanya Panji tapi juga Forrest Galante asal Amerika Serikat.

Lalu dua pakar pemerhati buaya dari Australia, Matt Wright dan Christ Willson, hingga terakhir Foresst Galante dan Tim Discovery Channel.

Namun, tak ada satu pun yang mampu menangkap buaya tersebut. 

Tili menceritakan, sudah tiga pekan dia mencoba menangkap buaya itu. Setiap sore, dia memasang umpan yang terikat tali ke sungai sekitar.

Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil dimakan.

"Kadang umpannya merpati, kadang ayam," kata Hili, sambil memegang ban yang dilepas dari buaya, Senin. Senin petang, Hili kembali memasang umpannya dan berhasil menangkap buaya itu.

Dia tak sendiri, warga setempat yang menonton aksi Tili turut membantu.

"Saya memang mau menangkapnya karena kasihan. Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun," ucap Tili.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved