Penanganan Corona
Jika Ada Siswa Positif Covid-19, Disdikbud Karanganyar Terapkan Skema Ini
Hingga saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) penuh bagi siswa jenjang SD dan SMP di Kabupaten Karanganyar, masih tetap berjalan.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Disdikbud Kabupaten Karanganyar akan memberlakukan pembelajaran daring secara terbatas apabila ada siswa di satu sekolah yang terpapar Covid-19.
Sekretaris Disdikbud Kabupaten Karanganyar, Nurini Retno Hartati menyampaikan, hingga saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) penuh bagi siswa jenjang SD dan SMP di Kabupaten Karanganyar, masih tetap berjalan.
Baca juga: Disdagnakerkop UKM Karanganyar Usulkan 8 Ribu Liter Migor Bersubsidi Untuk Operasi Pasar
Baca juga: Semoga Segera Terealisasi, Pemkab Karanganyar Berencana Gelar Bazar Tingkat Desa, Tiap Akhir Pekan
Baca juga: Tinggal Menunggu Petunjuk Bupati, Sapras Penunjang Tempat Isolasi Terpusat Karanganyar Sudah Siap
Baca juga: Asyik, Pasar Dadakan Tiap Akhir Pekan Bakal Dibuka Lagi, Pemkab Karanganyar: Sedang Kami Persiapkan
Kendati demikian, dinas juga telah menyiapkan langkah apabila nantinya terdapat siswa yang terpapar Covid-19.
Selain memberlakukan pembelajaran daring secara terbatas, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat untuk melakukan tracing apabila ada siswa yang terpapar Covid-19.
"Kalau siswa SD ada yang terkena, satu SD daring."
"Kalau SMP, misal kalau yang kena kelas VII, hanya kelas VII yang daring."
"Tidak semuanya," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (9/2/2022).
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, pihaknya akan terus memantau pelaksanaan protokol kesehatan selama berlangsungnya PTM penuh bagi siswa jenjang SD dan SMP.
"Memasuki 2022, kami hampir nol kasus (Covid-19) dan itu anak-anak (sekolah) memasuki tahun ajaran baru."
"Momentumnya pas."
"Semua sudah siap, prokes ketat dilakukan."
"Kami tetep memilih PTM 100 persen karena disamping anak-anak sudah pulih, senang, nyaman."
"Juga sekaligus belajar dengan situasi (pandemi Covid-19)," ungkapnya.
Juliyatmono menuturkan, varian Omicron memang memiliki tingkat penularan yang cepat, tetapi risikonya tidak begitu membahayakan.
Di sisi lain tingkat kesembuhannya juga lebih cepat.