OPINI
OPINI Mukhlis Mustofa : Karena Bersekolah Merenda Sejarah
KEKHAWATIRAN Ridwan Mahendra tentang kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) seperti tersaji di Opini Tribun Jateng Selasa 25 Januari 2022 bukannya tan
Pembelajaran menyenangkan sebagai ranah pendidikan kekinian patut diperhatian demi mempertimbangkan alasan keterjangkauan.
Dapat disiasati dengan pengembangan kelas fungsional. Teknisnya pengembangan sekolah ini membuka kelas sesuai ketersediaan ruangan sekolah setempat.
Tidak perlu memaksakan 21 kelas jika yang tersedia, justru membuka kelas sesuai ketersediaan sebagai perwujudan humanisasi pembelajaran. Kebijakan ini dapat berjalan dengan proporsional baik administratif maupun edukatif.
Berlakukan Amdal
Langkah ini mutlak dilakukan agar pembukaan sebuah sekolah dimasa pendemi tidak menimbulkan permasalahan simultan yang mengurangi marwah pembelajaran.
Konsistensi penyelenggaraan haruslah diawali dengan kesadaran diri dalam pengendalian masa pendemi diikuti tindakan.
Layaknya Amdal industri maupun pusat perbelanjaan, pemberlakuan peraturan ini memiliki sanksi administratif dan berkekuatan penuh.
Sehingga diharapkan pembukaan sekolah tidak semata–mata mengedepankan tuntutan masyarakat namun lebih pada dampak yang dihasilkan terutama dengan penyelenggaraan pendidikan agar tidak dikambinghitamkan minim respon pendemi.
Jika berdasarkan aspek Amdal ini bisa diperkirakan berpotensi menambah masalah di suatu wilayah wabah, sudah selayaknya pemerintah lebih mengedepankan keamanan siswa dibandingkan kenyamanan orang tua.
Proporsional
Tidak kalah pentingnya peningkatan proporsionalisasi peran edukasi berkelanjutan.
Masa pendemi selayaknya menyadarkan seluruh khalayak bahwa tugas pembelajaran tidak menjadi tugas seutuhnya insan pendidikan namun menjadi tugas bersama.
Korelasi semua kalangan dalam lingkaran pendidikan memberikan arti lebih dalam ikhtiar pencerdasan berkelanjutan.
Logikanya guru merupakan profesi bersinggungan langsung dengan siswa, namun orang tua pun memiliki kesamaan peran pendidikan. Maka kerjasama sinergis pendidikan dimasa pendemi ini adalah sebuah kerjasama indah tak terlupakan.
Pembukaan kembali sekolah merupakan sebuah ikhtiar pembukaan peradaban baru pendidikan. Siswa, Guru berikut orang tuanya didalamnya menggantang asa dalam sebuah sejarah tak terlupakan di masa depan.