Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purbalingga

Perum Bulog Ajak Kolaborasi Turunkan Stunting di Purbalingga dengan Beras Fortivit

Kepala Cabang Perum Bulog Banyumas, Rasiwan silaturahmi sekaligus audiensi dengan Bupati Purbalingga dan jajaran Kepala OPD terkait

TRIBUNBANYUMAS/Ist. Pemkab Purbalingga
Audiensi dengan Bupati Purbalingga dan jajaran Kepala OPD terkait, Rabu (9/2/2022) di Ruang Kerja Bupati terkait memperbaiki masalah kurang gizi untuk cegah stunting.  

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Kepala Cabang Perum Bulog Banyumas, Rasiwan silaturahmi sekaligus audiensi dengan Bupati Purbalingga dan jajaran Kepala OPD terkait, Rabu (9/2/2022) di Ruang Kerja Bupati. 

Rasiwan mengungkapkan pihak Bulog telah kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk membantu turunkan stunting (gagal tumbuh).

Ia menambahkan, Bulog memiliki beras dari varietas khusus dengan kandungan gizi lebih baik dibanding beras yang lain, yakni beras yang mereka kemas dengan nama Fortivit. 

Beras tersebut menurutnya dapat memperbaiki masalah kurang gizi yang cocok untuk cegah stunting.

"Target presiden angka stunting bisa turun hingga 14 persen di tahun 2024. 

Mohon izin kami mungkin akan kordinasi teknis dengan dinas terkait yang menangani stunting, kita bisa kolaborasi. 

Beras ini sudah ada izin edarnya artinya sudah dijamin kualitas dan kadar gizinya, vitamin dan mineral yang terkandung," katanya kepada Tribunbanyumas.com, dalam rilis. 

Disamping penyediaan beras Fortivit, Bulog juga memiliki tugas pemberdayaan petani. 

Salah satunya menjadikan Purbalingga sebagai pilot project pengembangan varietas padi yang memiliki nilai lebih.

"Satu sisi kami melakukan penyerapan hasil produksi petani, satu sisi kami meningkatkan nilai hasil pertanian yaitu mengakselerasi varietas khusus," imbuhnya. 

Ia menambahkan, Bulog juga sebagai penyeimbang harga pendistribusian dan penggilingan. 

Sehingga hasil produksi petani memiliki nilai tawar harga yang wajar. 

Selain itu harga ke konsumen juga terkendali dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Sehingga produsen dengan konsumen benar-benar bisa menikmati harga yang wajar.

Untuk mensukseskan ini tentu kami tidak bisa kerja sendiri, butuh kerjasama dengan pemerintah daerah terutama sawah produsen dari gapoktan atau lahan mana yang bisa dikerjasamakan," jelasnya. 

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menambahkan Perum Bulog bersama Perumda Puspahastama memiliki peluang yang bisa dimanfaatkan, yaitu adanya regulasi 20 persen Dana Desa (DD) untuk program ketahanan pangan.

"Harapannya dalam rangka pemberdayaan petani dan menjaga ketahanan pangan di wilayah kita bisa clear dan stoknya stabil," katanya. 

Ia menambahkan, Purbalingga juga memiliki banyak gapoktan binaan yang memungkinkan bisa diajak kerjasama dengan Bulog. 

Salah satunya berbagai pengembangan varietas baru dan sebagainya.

Bupati juga berpesan terkait dengan cadangan pangan beras IR medium dari Bulog untuk terus dijaga kualitasnya. 

Sebab kualitas beras Bulog merupakan hal yang sensitif dan akan berpengaruh pada citra pemerintah.

Terkait Beras Fortivit, diakui Purbalingga merupakan locus penanganan stunting. 

"Untuk penanganannya, Bulog bisa kolaborasi dengan Dinas Kesehatan yang didalamnya terdapat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) baik untuk balita maupun ibu hamil," tutupnya. (Tribunbanyumas/jti)

Baca juga: Bupati Tiwi Apresiasi Peran Strategis Media Dalam Memerangi Hoax

Baca juga: Audiensi dengan Bank Indonesia, Bupati Tiwi Harapkan Sinergi dan Kolaborasi Program Pemkab dan BI

Baca juga: Waspadai Trend Penyebaran Omicron, Bupati Tiwi: Kita Pasang Stiker di Rumah Warga yang Isoman

Baca juga: JMQH Purbalingga Terbentuk, Bupati Tiwi Harap Penghafal Alquran Semakin Banyak

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved