Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tanggapan Pengguna Jalan Soal Demo Mahasiswa di Jalur Pantura Semarang

Aksi blokade jalan Pantura Semarang di pertigaan Jerakah membuat sebagian para pengguna jalan jengkel.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Iwan Arifianto
Kondisi kemacetan arus lalu lintas di jalur pantura Semarang imbas aksi demontrasi mahasiswa PMII UIN Walisongo, Kamis (10/2/2022). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Aksi blokade jalan Pantura Semarang di pertigaan Jerakah membuat sebagian para pengguna jalan jengkel.

Sebab, mereka terganggu aktivitasnya terutama para sopir truk.

"Ya ganggu, ini mau kirim barang ke Jakarta," ucap sopir truk trailer Sutanto kepada Tribunjateng.com.

Ia mengaku, terjebak macet dari Simpang Hanoman.

Arus berjalan tersendat akibat buka tutup arus di pertigaan Jerakah. 

"Panjang macet lebih dari 3 kilometer sampai Kalibanteng," paparnya. 

Ia mengira ada kecelakaan yang menyebabkan macetnya arus tersebut.

Namun ternyata ada demo mahasiswa.

"Ya tahu mahasiswa berjuang buat rakyat tapi gimana ya ganggu truk saya juga," paparnya.

Sementara itu, sopir tronton Yusuf menyebut, merasa terganggu dengan aksi mahasiswa tersebut tapi tak bisa berbuat banyak.

"Hanya jengkel saja, aparat kepolisian ya ga bisa mencegah apalagi saya sopir hanya bisa pasrah," bebernya.

Pemotor Rena mengaku, tak mempermasalahkan kemacetan tersebut. 

Lantaran aksi itu bagian dari demokrasi. 

"Ya namanya negara demokrasi ya ada demo. Paling lama macet ya 30 menit itu pun sebenarnya masih bisa jalan," terangnya. 

Pengamatan Tribunjateng.com di lapangan, aksi tersebut mulai terurai sekira pukul 16.28.

Para mahasiswa kembali masuk ke dalam kampus 1 selepas menyampaikan aspirasinya. 

Diberitakan sebelumnya, Mahasiswa yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Walisongo tak mau mundur dari jalan raya selama Kapolda Jateng tak menarik anggotanya dari Wadas, Purworejo.

"Kami tak mau mundur dari Jalan Pantura. Ayo rapatkan barisan," kata seorang orator dalam aksi demonstrasi itu.

Orator mengatakan, selama Kapolda Jateng tak menarik anggotanya para mahasiswa akan tetap bertahan di jalan raya pantura.

"Sampaikan ke Kapolda tarik anggotanya dari Wadas maka kami akan tinggalkan jalan raya ini," tegasnya.

Para mahasiswa terus melantunkan doa tahlil dalam aksi yang dilakukan di tengah jalan raya.

Di samping itu, polisi terus mengatur arus lalu lintas agar pengguna jalan tak alami kemacetan.

Sejumlah personil bantuan terus dikerahkan oleh Polrestabes Semarang.

Namun hingga sampai pukul 15.55, aksi nongkrong di jalan terus berlangsung.

Imbauan dari polisi untuk meninggalkan lokasi tak mempan bagi mahasiswa.

Sekitar 150 an mahasiswa yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk protes aksi represif aparat di Wadas, Purworejo.

Aksi dilakukan dengan memblokade Jalan Pantura.

Tepatnya di pertigaan Jerakah, Kota Semarang.

Aksi blokade juga dilakukan dengan membakar ban.

Mahasiswa duduk melingkar sembari doa bersama, Kamis (10/2/2022).

"Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes kami terhadap aksi represif yang dilakiukan oleh aparat," jelas seorang orator, Asyrof.

Aksi blokade jalan dilakukan mulai dari Jalan Prof Hamka.

Kemudian dilanjutkna di jalan pantura.

Aksi blokade sudah dilakukan lebih dari 15 menit.

Sampai pukul 16.00 aksi masih berjalan.

Akibatnya jalur pantura macet parah.

Utamanya ke arah Mangkang dan Boja ke Ngaliyan juga macet parah.

Saat ini aksi berlangsung dnegan penjagaan ketat kepolisian (Iwn)

Capt foto / Iwan Arifianto. 

Kondisi kemacetan arus lalu lintas di jalur pantura Semarang imbas aksi demontrasi mahasiswa PMII UIN Walisongo, Kamis (10/2/2022).

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved