Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Konflik Wadas

Aksi Solidaritas Wadas, Massa Mahasiswa Demo di Depan Alun-Alun Purwokerto

Gabungan mahasiswa di Banyumas yang tergabung dalam Aliansi Serikat Mahasiswa Bergerak (Semarak) menggelar aksi solidaritas.

TRIBUNBANYUMAS/Permata Putra Sejati
Gabungan mahasiswa di Banyumas yang tergabung dalam Aliansi Serikat Mahasiswa Bergerak (Semarak) saat berorasi dan menggelar aksi solidaritas mengecam tindakan represif aparat di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jumat (11/2/2022).  

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Gabungan mahasiswa di Banyumas yang tergabung dalam Aliansi Serikat Mahasiswa Bergerak (Semarak) menggelar aksi solidaritas mengecam tindakan represif aparat di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jumat (11/2/2022). 

 

Massa mahasiswa melakukan aksi di depan kantor DPRD Banyumas dan menyatakan empat tuntutan. 


Keempat tuntutan itu adalah Batalkan penambangan, hentikan kriminalisasi, mendesak pemda melindungi warga wadas, buka akses kuasa hukum dan pers di sekitar desa Wadas. 


Massa aksi dari mahasiswa menyindir sikap pemerintah atas situasi dan kondisi di Wadas.


Mereka mengecam kebijakan aparat yang terkesan merampas hak rakyat atas tanahnya. 


"Penambangan tidak memiliki analisis dampak lingkungan. 


Kami ingin suara kita didengar sampai ke Purworejo," kata Korlap Aksi, Omeda dalam orasinya. 


Seperti yang diketahui Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/20/2021, Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener.


Total lahan yang dibutuhkan untuk  penambangan dan bendungan yakni 145 hektare. 


Ditambah 8,64 hektare lahan untuk akses jalan menuju proyek pertambangan. 


Mereka menilai aktivitas penambangan mengancam keberadaan 27 sumber mata air. 


Imbasnya, berpotensi merusak lahan pertanian. 


Pengerahan personel kepolisian ke Desa Wadas, Purworejo pada Selasa lalu (8/2/202) juga menuai kritik dari banyak pihak. 


Polisi serta pejabat terkait diminta segera menarik pasukan dari sana.


Pengamanan dari aparat dikerahkan guna mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran lahan proyek pembangunan Bendungan Bener.


Sementara itu, warga menolak pembuatan tambang andesit yang menjadi penunjang pembangunan Bendungan Bener. 


Pasalnya, mereka menganggap tambang hanya akan menimbulkan kerusakan lingkungan di Desa Wadas.


Sementara itu Ketua DPRD Banyumas, Budi Setiawan, mengatakan telah menerima aspirasi yang disampaikan.


"Saya selaku ketua DPRD akan meneruskan tapi bukan berarti tanda tangan. 


Tuntutan akan saya sampaikan kepada DPRD Purworejo dan Gubernur," kata budi. (jti) 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved