Berita Karanganyar
BOR Isolasi di RS Rujukan Covid-19 Karanganyar Naik Jadi 18 Persen
Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar mengalami kenaikan menjadi 18 persen.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar mengalami kenaikan menjadi 18 persen.
Sebelumnya BOR isolasi di rumah sakit rujukan wilayah Kabupaten Karanganyar hanya sebesar 2 persen atau lima orang yang menjalani rawat inap pada Senin (7/2/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Purwati menyampaikan, total TT (tempat tidur) isolasi Covid-19 di delapan rumah sakit rujukan ada 205 TT.
"Yang terpakai 18 persen," katanya kepada Tribunjateng.com usai video conference di Setda Karanganyar, Jumat (11/2/2022).
Dia mengimbau kepada masyarakat supaya menerapkan protokol kesehatan ketat saat melakukan aktivitas.
Pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan capaian vaksinasi terutama pada lansia serta wilayah yang capaian vaksinasinya masih tergolong rendah.
"Penambahan TT nanti melihat situasi," ucapnya.
Sementara itu Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Karanganyar, Kristanto Setyawan mengatakan, kenaikan pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap terjadi sejak awal Februari 2022 hingga saat ini.
Kendati demikian pihaknya telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus seperti penambahan TT isolasi Covid-19.
Sebelumnya pihaknya telah menyiapkan 47 TT isolasi. Hingga saat ini tercatat ada 23 pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap di RSUD Karanganyar.
"Kita proses pembukaan bangsal, hari ini baru proses nanti tambah 32 TT. Totalnya nanti jadi 79 TT. Pada prinsipnya RSUD Karanganyar sudah siap kalau terjadi lonjakan.
Bangsal yang dulu berubah dari isolasi menjadi non-isolasi, kita ubah lagi menjadi isolasi," ungkapnya.
Dia memprediksi jumlah pasien yang menjalani rawat inap di RSUD Karanganyar akan terus meningkat hingga awal Maret 2022.
"Nanti akhir Maret 2022 sudah turun lagi. Karena omicron lebih cepat menular tapi dengan gejala ringan daripada delta. Karena menyerang saluran nafas atas. Gejala yang timbul batuk, pilek, demam, nyeri tenggorokan," tandasnya. (Ais).
Baca juga: RSUD Karanganyar Mulai Hapus Jam Besuk Pasien Umum Karena Corona
Baca juga: Banjir di Dieng Sudah Biasa, Ini Penyebabnya
Baca juga: Bupati Purworejo Suruh Orang Luar Desa Wadas Out! Ini adalah project besar
Baca juga: Pendapat Warga Soal Pemadaman Lampu dan Penutupan Alun-alun Kota Tegal saat PPKM Level 3