Konflik Wadas
Pemerintah Perlu Lebih Intens Lakukan Pendekatan ke Warga Wadas
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jawa Tengah Arifin Mustofa ikut menyoroti kasus yang terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jaw
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jawa Tengah Arifin Mustofa ikut menyoroti kasus yang terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Menurutnya, pemerintah perlu menggencarkan sosialisasi serta melakukam pendekatan yang lebih intens kepada masyarakat dengan melibatkan banyak kalangan masyarakat.
"Sangat disayangkan situasi (dinamika di Desa Wadas) ini terjadi. Pemerintah perlu menggencarkan sosialisasi serta melakukam pendekatan yang lebih intens kepada masyarakat dengan melibatkan banyak kalangan masyarakat seperti kiyai, ustadz, tokoh masyarakat dan kalangan masyarakat lainnya," ujarnya, Kamis (10/2).
Arifin menyampaikan, jangan sampai niat baik pemerintah dalam pembangunan Waduk Bener di Desa Wadas ini disalahartikan oleh masyarakat bahkan oleh publik akibat tindakan represif yang terjadi.
Fraksi PKS menilai jika dijelaskan dengan baik manfaat pembangunan dengan peningkatan ekonomi masyarakat maka banyak masyarakat yang akan setuju.
"Prinsipnya masyarakat pasti akan setuju dengan pembangunan Waduk Bener yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi masyarakat, tinggal bagaimana caranya pemerintah dapat mencari titik temu dengan masyarakat terkait kebutuhan material pembangunan yang harus dipenuhi." Paparnya.
PKS juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar menahan diri dan tidak mudah percaya informasi yang beredar tanpa tahu kebenerannya.
Seperti diketahui, Pembangunan Bendungan Bener merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Dengan Penanggung jawab proyek tersebut adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Rencana konstruksi proyek bendungan telah dimulai sejak 2018 dan direncanakan rampung pada 2023 mendatang.
Bendungan Bener diperkirakan dapat mengairi lahan pertanian seluas 15.069 hekar dan mengurangi debit banjir sebesar 210 m3/detik. Sementara untuk kapasitas tampungan air mencapai 100,94 juta meter kubik.
Buka Ruang Dialog
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukkam) Mahfud MD terkait penyelesaian masalah pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo.
Ganjar mengatakan, Rabu (9/2) malam diskusi bersama Mahfud dilakukan secara virtual.
Diikuti oleh seluruh stakeholder yang terlibat, Ganjar berharap ruang dialog terus dibuka untuk membeikan pemahaman pada warga yang masih menolak.
“Saya sampaikan ruang dialog yang harus dibuka dengan melibatkan banyak tokoh termasuk dari Komnas HAM. Itu kita sampaikan kepada beliau,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Kamis (10/2).
Ganjar mengatakan, dalam forum dibahas tentang masih adanya warga yang menolak dengan berbagai faktor alasan.
“Terhadap kawan-kawan yang belum setuju, yang kemarin ada isu soal quarry, potensi lingkungan yang akan rusak, kondisi geologis yang ada di sana, saya kira itu butuh ruang untuk menjelaskan sehingga para ahli akan bisa diberikan ruang dan waktu untuk bisa menjelaskan kepada mereka,” jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan, ruang dialog penting agar masyarakat yang kontra dan para ahli bisa saling menjelaskan dan mendengarkan.
Pengukuran Berjalan Lancar
Di sisi lain, Kapolda Jateng melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menegaskan, situasi berjalan normal.
Keberadaan petugas tetap ditempatkan untuk mendampingi tim BPN Purworejo mengukur lahan warga.
"Dari ratusan bidang, saat ini tinggal 50 bidang yang belum diukur. Sekitar 15 persen dari jumlah keseluruhan. Melihat progres nya, hari ini selesai," jelasnya, Kamis (10/2).
Terkait situasi Desa Wadas, Kata Iqbal menurut laporan dari Kepala Desa dan anggota Polri bahwa aktivitas masyarakat berjalan normal, dan anak-anak dapat sekolah seperti biasa.
Kemudian interaksi antara warga yang bersedia dengan belum bersedia dilakukan pengukuran cukup baik tidak ada gesekan.
"Terkait postingan provokatif di akun sosial media wadas melawan yang menggambarkan kondisi Wadas mencekam saya dengan tegas menyatakan hoaks. Saat ini akun tersebut sedang dilakukan penyelidikan oleh unit Cyber," tuturnya. (wan/rtp)
Baca juga: Libatkan Partisipasi Masyarakat, Bangun Budaya Literasi dari Sudut Kelas dan Sekolah
Baca juga: Fakultas Teknik USM Semarang Jalin Kerjasama dengan UPGRIS dan Unimus
Baca juga: HEADLINE : Kasus Covid-19 di Semarang Naik 10 Kali Lipat, Hendi Minta Perkantoran Rutin Swab
Baca juga: UPDATE : Anak SMP Tenggelam di BKB Semarang Ternyata Punya Riwayat Epilepsi