Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Konflik Wadas

Pengakuan Warga Wadas Kontra Tambang Lari ke Hutan Diburu Anjing Pelacak: Pak Ganjar Melewati Kami

Warga yang kontra penambangan di desa Wadas, Purworejo menceritakan teror yang mereka alami dan rasakan

Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Aksi berebut ban mobil antara mahasiswa dengan pihak kepolisian saat aksi demontrasi solidaritas bagi warga Wadas Purworejo yang dilakukan PMII UIN Walisongo Semarang, Kamis (10/2/2022). 

"Ada juga mobil pribadi sekitar 20 unit masuk ke Desa Wadas dan rombongan motor preman banyak sekali," imbuhnya.

Ia juga menyebut warga dipaksa mengumpulkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan dikumpulkan sebagai pernyataan setuju dengan pembangunan Bendungan Bener.

"Semalam ada rombongan mengendarai motor dan memakai toa (pengeras suara) dan koar-koar ke warga untuk mengumpulkan SPPT ke rumah warga yang pro," ujar dia.

Petugas dirikan tenda dan tidur di teras rumah

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Anton (bukan nama sebenarnya) adalah salah satu warga yang saat ini masih berada di hutan Desa Wadas. 

Ia bercerita ada sekitar 10 truk yang ditumpangi ratusan polisi bersenjata lengkap masuk ke Desa Wadas. Menururnya beberapa truk juga membawa anjing pelacak.

Sementara itu puluhan aparat berbaju preman masuk beriringan dengan menaiki sepeda motor. Tak hanya itu, mobil-mobil mewah juga berseliweran masuk desa.

"Mereka bersenjata lengkap, ada yang membawa anjing pelacak. Anjing itu mau dilepas ke hutan melacak warga yang sedang ngumpet (bersembunyi). Kondisi hari ini masih menakutkan makanya cari aman di hutan," kata Anton, dalam keterangan pers melalui daring, Kamis sore.

Menurut Anton, warga masih merasa takut karena ratusan aparat itu masih berada di Wadas karena aparat mendirikan tenda dan tidur di teras rumah warga hingga masjid.

Menurutnya warga yang berada di hutan masih kesulitan logistik. Sempat ada bantuan tapi tidak tersalurkan dengan baik.

"Kalau logistisk, belum bisa dikondisikan karena posisi sangat semrawut dan tidak bisa dikondisikan. Informasinya, ada logistik dari PAC Ansor Bener. Tapi tidak ada yang nerima dan bagikan, pengelolaannya belum baik," katanya.

Warga lain, sebut saja Budi membenarkan banyak warga lari ke hutan sejak pengepungan terjadi.

"Kami lihat tadi malam Brimob masih ada. Warga lari ke alas (hutan) sejak awal pengepungan itu, warga di kejar-kejar sampai malam. Sampai sekarang masih ada yang di alas. Kalau aparat lihat bisa dikejar, warga belum berani turun," urainya.

Menurutnya saat ini aktivitas warga masih lumpuh. Terlebih anak-anak di desa masih belum berani keluar rumah.

Ganjar temui warga yang pro tambang 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved