Berita Viral
Ingat Pemuda Bantul yang Dulu Jual Genteng Rumah Demi Ayang? Kini Berulah Lagi Jual Lemari Ibunya
Pemuda Bantul yang dulu viral karena hendak menjual genteng rumah ibunya kini berulah kembali.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Pemuda Bantul yang dulu viral karena hendak menjual genteng rumah ibunya kini berulah kembali.
Kali ini pemuda berinisal DRS (24) warga Padukuhan, Paten, Srihardono, Pundong itu hendak menjual lemari dan kursi kayu.
Tak tanggung-tanggung, ia hendak menjual lemari kayu 3 pintu dan satu kursi kayu panjang milik ibunya.
Hal itu diketahui dari unggahan Facebook Rintotrans di grup Warga Pundong Online pada Jumat (11/2/2022).
Baca juga: Aku Wes Janji Mbek Kowe Dik, Nang Ndi Ae Tak Terke Kok Malah Mati
Baca juga: Berhari-hari Netizen Singapura Dibuat Marah karena Video Ini, Pembuatnya Kini Minta Maaf
Baca juga: Siswa SMP Terlambat Dihukum Push Up 100 Kali Oleh Kepala Sekolah, Kini Terbaring di Rumah Sakit
Baca juga: Polda Jateng Wanti-wanti Warga Wadas Ada Provokator Bendungan Bener
Dalam postingan itu, pengunggah yang merupakan penyedia jasa angkut dimintai tolong pelaku untuk mengantarkan sebuah barang.
Namun saat semua barang sudah dinaikkan ke atas pikap, tiba-tiba Pak RT datang dan mencegah.
Ternyata orang yang meminta tolong jasa angkut itu adalah pemuda yang dulu pernah viral karena hendak menjual seluruh genteng rumahnya.
"Buat pengalaman diri sendiri dan teman2 jasa angkut. bilamana bertemu dgn iblis ini dan butuh angkut perabot abaikan saja, saya baru saja tau klw iblis ini yg sempat viral karena munjual genting rumah ibunya beserta perabot dan lain2nya. untuk pak RT setempat terimaksih sdh mencegah."
Dari kronologi yang ditulis oleh pengunggah, saat itu ia dihubungi oleh DRS untuk mengambil barang dari Pundong dan mengantarkan ke Ganjuran.
Setelah deal harga, pengunggah langsung menuju ke lokasi untuk mengambil barang beruba lemari 3 pintu dan kursi kayu.
"kronologi , sperti biasa klw ada orang yg cari jasa angkut ya saya layani, stelah nego dan deal kami gasss otw ambil barang di Pundong terus di antar ke ganjuran ( barang lemari 3 pintu dan kursi kayu panjang )"
Parahnya, DRS mengaku menjual barang itu karena butuh uang pengobatan ibunya yang sedang sakit.
Namun saat semua barang sudah diangkut, Pak RT datang dan mencegah barang itu diangkut.
" saya tanya katanya mau di jual dan uangnya mau di pakai buat berobat ibunya yg sdg sakit, setelah barang sdh kami muat datanglah pak RT dan warga sekitar ( saya mulai kaget ) dan terjadilah perdebatan antara si iblis dan pak RT ,ternyata dia orang rusuh dan beberapa waktu yg lalu masuk bui Krn menjual genting , pintu , dan perabot lainya. alhasil iblis ngacir pergi tanpa mengganti rugi kami, "
Tak lupa pengunggah juga membagikan foto yang bersangkutan serta barang yang hendak dijual.
Unggahan ini pun langsung mendapat banyak komentar dari para netizen.
Achmad Rozi "Keduwuren nek iblis Anake Dajjal paling"
Rhie Jogja MonsterJackers "Malu2in kampung. Mending orang it nanti low keluar di usir dari kampung."
Chatur "Berbakat nek dadi marketing.. Opo" Payu di dooll"
Riska Fania "Jaga kesehatan dan jangan lupa makan! Mase cah bucin"
Lintang Anjani "Kalau ada yang jual online perabot dari Pundong. Sebaiknya berhati hati. Jangan jangan si penjual genting yang viral."
Insiden itu sendiri terjadi pada Kamis (10/2/2022).
Paman dari DRS, Warsito mendengar ada mobil yang datang ke rumah Paliyem.
Lalu ia melihat sopir pikap mengangkut lemari dan kursi panjang.
"Saya kaget. Jangan-jangan Dwi jual lemari lagi," ujarnya, Jumat (11/2/2022).
Curiga akan perbuatan keponakannya tersebut, ia langsung lapor ketua RT setempat.
Setelah berdebat cukup lama akhirnya DRS pergi dengan alasan mengganti uang pikap.
Bahkan DRS sudah menjual seperangkat kursi tamu bantuan dari yayasan gereja.
Selain menjual barang ibunya, DRS juga sempat memukul ibunya berkali-kali.
Hingga pada Kamis malam, Paliyem mendatangi Polres Bantul untuk membuat laporan.
Sebelumnya DRS sudah pernah dipolisikan ibunya karena menjual genteng dan perabot lainnya pada November 2021 lalu.
Namun pada Januari 2022 lalu, ibu dari DRS, Paliyem telah mencabut laporannya.
Kemudian Kejaksaan Negeri Bantul pun sudah mengeluarkan surat keputusan penghentian tuntutan.