Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Kesaksian Istri Terduga Teroris Asal Sragen yang Ditangkap Densus 88: Tidak Mengajari Jelek-jelek

Densus 88 amankan barang bukti berupa satu handphone aktif dan dua handphone yang sudah tidak aktif dari terduga teroris J (29) warga Dukuh Bangsren

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
ilustrasi - Petugas Densus 88 tengah berjaga di sekitar rumah terduga teroris di Jalan Gempol Kunciran, Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (16/05/2018). Sejumlah barang bukti dan tiga orang terduga teroris telah diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Densus 88 amankan barang bukti berupa satu handphone aktif dan dua handphone yang sudah tidak aktif dari terduga teroris J (29) warga Dukuh Bangsren, Desa Gentanbanaran, Plupuh, Sragen.

Diberitakan Tribunjateng.com sebelumnya, laki-laki berprofesi sebagai tukang cukur di Solo tersebut diamankan sekitar pukul 06.00 WIB pagi, Senin (14/2/2022).

J diamankan ketika di jalan sawah desa Dukuh Sawahan, Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen seusai membeli stok tabung gas di kampung sebelah.

Tabung gas tersebut merupakan salah satu isi dari toko kelontong miliknya di rumah.

Sang istri sehari-hari menjaga toko kelontong tersebut.

Sang istri inisial N (25) mengaku suami diamankan pukul 06.00 WIB.

Saat ditangkap motor beserta gas yang dikendarai J ditinggal di pinggir jalan.

"Kira-kira tadi jam 06.00 waktu ngambil gas, lalu ke rumah tidak mengambil apa-apa hanya ngambil hape aktif miliknya satu dan hape mati dua," kata J kepada wartawan.

Ibu satu anak tersebut mengaku kaget ketika tim Densus 88 mendatangi rumahnya pagi tadi.

Dia mengaku tidak tau menahu mengapa suaminya diamankan.

"Tentu kaget waktu ditangkap. Entah ada berapa tadi yang datang menangkap.

Saya tidak tau apa, masalahnya apa juga ga tau," lanjut dia.

N bercerita bahwa suami ialah sosok yang biasa saja.

Taat sholat dan mengikuti kegiatan masyarakat.

Dia mengaku kepadanya dan anaknya J tidak pernah mengajari apapun.

"Sosok suami ya biasa saja sholat tepat waktu, kegiatan masyarakat ikut, tidak mengajari yang jelek-jelek juga," kata N.

Kaur Umum Desa Gentanbanaran, Susilo membenarkan adanya penangkapan J.

Dia mengaku J secara cepat diamankan dan dimasukkan mobil ketika menuju jalan pulang.

Susilo melanjutkan J merupakan pendatang dari Pasuruan, masuk di daerah Gentanbanaran pada 2019 setelah menikah dengan istrinya inisial N (25) warga Gentanbanaran.

"Dia ini pendatang dari Pasuruan, masuk di daerah Gentanbanaran pada 2019.

Kerjanya sehari-hari menjadi tukang potong rambut daerah Solo. Istri berjualan kelontong di rumah," kata Susilo. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved