Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Lebih Dulu Kebobolan, ASTI Kudus Akhirnya Bisa Menahan Imbang STC Salatiga‎

Akademi Sepakbola Tugumuda Indonesia (ASTI) ditahan imbang saat bertanding melawan Salatiga Training Centre (STC) dalam laga Jateng Super League (JSL)

Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
dok ASTI Kudus
Pemain Akademi Sepakbola Tugumuda Indonesia (ASTI) menahan imbang saat bertanding melawan Salatiga Training Centre (STC) dalam laga Jateng Super League (JSL),di Stadion Wergu Wetan, Kudus, Senin (14/2/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - ‎Akademi Sepakbola Tugumuda Indonesia (ASTI) ditahan imbang saat bertanding melawan Salatiga Training Centre (STC) dalam laga Jateng Super League (JSL), di Stadion Wergu Wetan, Kudus, Senin (14/2/2022).

‎Kompetisi yang diikuti kelompok usia U14, U16 dan U18 tersebut merupakan liga amatir skala provinsi yang dibentuk PSSI Pemprov Jawa Tengah untuk membina bakat-bakat muda anak-anak sekolah sepak bola.

Pertandingan itu juga sebagai sarana pengembangan kemampuan, skill, dan skema permainan dalam bermain sepak bola yang digelar 12 September hingga Maret 2022.

Pada pertandingan ketiga, kelompok umur U18 ASTI Kudus lebih dulu kecolongan dua gol di babak pertama akibat dua kali blunder yg dilakukan penjaga gawang ASTI. 

Namun pada babak kedua para pemain ASTI Kudus mengurung pertahanan STC Salatiga dan berhasil menyamakan kedudukan 2-2 lewat gol yang dijebloskan Haikal dan Cakra.

CEO ASTI Kudus, Arif Budianto mengatakan, pihaknya cukup puas dengan permainan siswa didiknya yang semuanya diberi menit bermain proporsional untuk meningkatkan jam terbang.

"Hanya masalah finishing touch yang masih kurang tenang dan harus dibenahi," kata Arif saat ditemui di Stadion Wergu Wetan Kudus usai pertandingan, Senin (14/2/2022).

Arif menyaksikan, para siswanya yang bermain dengan penuh semangat walaupun tidak semua pemain bisa ikut bertanding.

‎"Pemain kami tidak bisa full team karena beberapa ada yang sedang sakit, cidera dan izin acara keluarga," katanya.

Menurutnya, semua hasil pertandingan yang telah dilakukan di seluruh kelompok umur akan menjadi materi dan bahan evaluasi di akademi.

"Kami tidak fokus pada kemenangan, tapi lebih menekankan jam terbang utk semua siswa," ujar dia.

Selain itu, ASTI juga banyak belajar dari STC Salatiga yang merupakan Diklat sepakbola yang jauh lebih senior.

"Kami banyak belajar dari STC yang berdiri lebih dulu dan memiliki banyak pengalaman," ungkapnya. (raf)

Baca juga: BRI Liga 1 di Bali: PSIS Bergairah Hadapi Persib

Baca juga: Prediksi Persebaya Surabaya Vs Persija Jakarta BRI Liga 1, H2H, Susunan Pemain, Link Live Streaming

Baca juga: Viral! JHT Baru Bisa Cair saat Usia 56 Tahun, Pekerja yang Di-PHK Bisa Dapat Dana, Begini Caranya

Baca juga: Pepadi Banyumas Bakal Laporkan Khalid Basalamah yang Sebut Wayang Haram

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved