Berita Kendal
Ratusan Motif Dihasilkan Zumrotun Selama Pandemi, Perajin Batik Asal Kendal Ini Pernah Kelabakan
Perempuan paruh baya 45 tahun asal Desa Tambakrejo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal ini menunjukkan semangatnya melalui ratusan karya batik.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
Seperti contoh daun mangga.
"Kalau yang pakai pewarna alam, satu potongnya dijual mulai Rp 250 ribu."
"Beda dengan pewarna sintesis, karena pewarna alam lebih bagus hasilnya," kata dia.
Market pemasaran yang digunakan Zumrotun saat ini mengandalkan sosial media (sosmed).
Seperti Facebook, Whatsapp, dan Instagram.
Perlahan namun pasti, karya batiknya kini mulai merambah ke beberapa daerah di Jawa Tengah.
Sesekali diterbangkan juga menuju beberapa provinsi, seperti Kalimantan.
Meski terbilang masih cukup singkat menekuni kerajinan batik, keuletan Zumrotun mampu menghantarkan karya-karyanya berkembang cukup pesat.
Terkadang, Zumrotun kewalahan menyiapkan produk yang datang bersamaan.
Dia pun meminta bantuan perajin batik lainnya dalam menyelesaikan pesanan konsumennya.
"Pernah datang pesanan 60 potong batik tulis."
"Tiga bulan itu saya kerjakan dibantu satu teman saya."
"Karena kalau batik tulis memang lama buatnya, kadang bisa sampai satu pekan," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Senin (14/2/2022).
Zumrotun pun berharap, pandemi Covid-19 segera selesai agar dunia UMKM bisa maju kembali.
Dia juga sudah melengkapi peralatan-peralatan membatik agar bisa memproduksi produk lebih banyak ke depan.