Berita Semarang
Lonjakan Harga Kedelai Makin Menyulitkan Perajin Tahu Tempe
Ketua Pusat Koperasi Produsen Tahu-Tempe (Puskopti) Jateng, Sutrisno Supriantoro menyebut, sebanyak 20 persen pengusaha tempe dan tahu di Jateng gulun
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
"Tidak menutup kemungkinan Jateng akan melakukan hal serupa," jelasnya.
Dari informasi yang ia terima, perajintahu tempe di Kabupaten Kendal akan melakukan demonstrasi dan mogok kerja pada Senin (14/2/2022).
"Saya meminta mereka untuk menahan diri, tapi jika pemerintah tak cepat subsidi dan operasi pasar, maka mogok kerja tak terhindarkan," imbuhnya.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo), Aip Syarifuddin mengatakan, perajin tahu-tempe akan melakukan aksi mogok produksi.
Hal itu menyusul kenaikan harga kedelai global yang membuat biaya produksi melonjak.
Menurut dia, aksi mogok tidak dilakukan secara nasional, tapi hanya wilayah DKI dan sekitarnya. "Mogok produksi dilakukan pada 21-23 Februari 2022. Minggu depan," tuturnya, dihubungi Tribun Network, Senin (14/2/2022).
Kelangkaan
Ia memastikan aksi mogok produksi itu akan berimbas pada kelangkaan tahu dan tempe di pasaran.
"Yang sudah pasti itu Jakarta dan Bodetabek. Sementara daerah lain masih melakukan konsolidasi," tuturnya.
Aip menyebut, pihaknya terpaksa akan menaikkan harga jual tahu-tempe seiring dengan melonjaknya harga kedelai.
Ia menilai, harga kedelai terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Harga komoditas pangan itupun sangat tergantung dengan harga dunia.
"Kenapa tergantung dunia, karena kebutuhan kedelai kita sebanyak 3 juta ton, di mana sekitar 10 persen produk dalam negeri, 90 persen impor. Jadi harga kedelai dalam negeri dipengaruhi betul oleh harga kedelai impor," paparnya.
Ia menjelaskan, saat ini harga kedelai sudah mencapai Rp 11 ribu/kg, di mana harga itu dapat lebih tinggi jika sudah berada di daerah-daerah.
"Harga kedelai Rp 11 ribu itu untuk di Jakarta. Kami itu produsen tempe tahu, tidak seperti usaha lain, untungnya hanya untuk makan saja, kulturnya memang begitu," ucapnya.
Dengan kondisi itu, Aip berujar, harga tempe di tingkat masyarakat nantinya bisa Rp 6 ribu/potong atau ukuran 300 gram, dari saat ini Rp 5 ribu.
"Naiknya tidak seberapa, hanya Rp 1.000, kami tukang tempe tahu ini hanya sekadar bisa bertahan hidup saja, agar bisa makan," tukasnya. (iwn/Tribun Network)