Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sosok Hasan Pemimpin Padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara, Lama Jadi TKI di Malaysia

Padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara menjadi bahan perbicangan setelah menggelar acara ritual di Pantai Payangan.

Editor: m nur huda
Tribun Mataraman
Nurhasan (paling kanan), ketua padepokan Tunggal Jati Nusantara. 

 

TRIBUNJATENG.COM, JEMBER - Padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara menjadi bahan perbicangan setelah menggelar acara ritual di Pantai Payangan.

Seperti diketahui, ritual tersebut justru menjadi petaka karena berujung 11 orang tewas.

Awalnya, 24 orang dari padepokan ini digulung ombak saat ritual mandi di laut pada Minggu (13/2/2022) dini hari kemarin.

Namun, sebanyak 11 orang tewas terseret ombak.

Baca juga: Kesaksian Korban dan Juru Kunci yang Selamatkan 3 Orang dalam Tragedi Ritual Maut di Pantai Payangan

Baca juga: Cerita Korban Selamat Ritual Maut di Pantai Payangan Jember: Saat Meditasi, Ombak Besar Datang

Baca juga: Daftar 11 Korban Tewas Terseret Ombak Saat Ritual di Pantai Payangan Jember Kata Juru Kunci

Belakangan terungkap tujuan dari ritual tersebut, ternyata untuk melancarkan usaha hingga mendapat kerja.

Siapakah sosok pemimpin dari Padepokan Tunggal Jati Nusantara?

Dilansir dari Tribunjatim, sosok pemimpin dari Padepokan Tunggal Jati Nusantara bernama Hasan.

Sosok Hasan selamat saat ritual maut yang digelar di Pantai Payangan.

Hasan, Pemimpin Padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara
Hasan, Pemimpin Padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara (kolase tribunnews)

Dari cerita yang beredar, dia dianggap punya kekuatan spiritual sehingga mampu menerawang nasib orang di masa depan, termasuk mengajak orang meraih ketenangan jiwa.

"Dia kalau kemana-mana pakai selendang hijau," kata Budi Harto, Sekretaris Desa Dukuh Mencek dikutip dari Tribunjatim, Selasa (15/2/2022).

Melansir dari Kompas.com, Kades Dukuh Mencek, Nanda menegaskan jika Hasan, pendiri kelompok Tunggal Jati Nusantara bukanlah seorang kiai atau ustaz.

Menurutnya Hasan cukup lama kerja di Malaysia atau menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan baru kembali ke Desa Dukuh Mencek pada tahun 2014.

Bahkan setelah kembali dari Malaysia, ia pernah menjadi MC acara dangdut hingga berjualan online seperti berjualan tisu.

Sementara itu, Nanda menyebut aggota kelompok tersebut datang ke Hasan untuk berobat atau memiliki masalah ekonomi atau keluarga.

"Kayaknya orang yang datang ke sana itu yang susah, mungkin sakit atau kesulitan ekonomi dan masalah keluarga," ujarnya.(*) 
 


Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sosok Pemimpin Tunggal Jati Nusantara yang Gelar Ritual di Pantai Payangan, Pernah Jadi MC Dangdut

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved