Penanganan Corona
Wali Kota Pekalongan Tak Punya Pilihan, Pembatasan Bakal Diterapkan Lagi, Status PPKM Naik Level 2
Berdasarkan data https://corona.pekalongankota.go.id/ per 15 Febuari 2022, pukul 16.02, warga yang terpapar Covid-19 di Kota Pekalongan ada 416 orang.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan, menunjukkan grafik yang luar biasa peningkatannya.
Berdasarkan data https://corona.pekalongankota.go.id/ per 15 Febuari 2022, pukul 16.02, jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Kota Pekalongan mencapai 416 orang.
Sebelumnya, 352 orang.
Artinya, ada 64 penambahan kasus baru yang terjadi.
Baca juga: Jabatan Administrasi Disetarakan Fungsional, Wali Kota Pekalongan: Ciptakan Birokrasi Profesional
Baca juga: Belasan Truk Bermuatan Lebih di Pekalongan Ditilang Petugas Gabungan
Baca juga: Tunjang Layanan Keimigrasian, Pemkot Pekalongan Serahkan Satu Mobil Operasional
Baca juga: Santika Iconic Food Love To Eat, Nikmati Kuliner Khas Pekalongan Pecel Megono
Menyikapi hal tersebut, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid tak henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap taat menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Minimal 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
"Kota Pekalongan sangat luar biasa grafik naiknya Covid-19."
"Sekarang kasusnya sudah lebih dari 400."
"Oleh karena itu, kami berpesan kepada masyarakat tetap berhati hati dan ayo senantiasa menjalankan protokol kesehatan secara ketat," kata Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid melalui Tribunjateng.com, Selasa (15/2/2022).
Menurutnya, masyarakat diminta jangan pernah lengah.
Pasalnya di RSUD Bendan sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Pekalongan sudah ada pasien terkonfirmasi positif yang dirawat.
Kemudian, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di RSUD Bendan 13 persen sudah terisi, dan di Gedung Diklat Kota Pekalongan yang disiapkan Pemkot Pekalongan sebagai isolasi terpusat juga sudah ada.
"Jumlah terkonfirmasi positif itu paling banyak didominasi dari klaster salah satu sekolah."
"Dimana para murid, guru, serta karyawan yang terpapar lebih dari 100 orang jumlahnya."
"Sekarang, Alhamdulillah mereka sudah kami isolasi terpusat di lingkup sekolah tersebut dimana di sana juga sekolahnya sudah berbasis asrama," ujarnya.