Wawancara Khusus
Wihaji: Pemkab Batang Fasilitasi UMKM Percepat Pemulihan Ekonomi
Bupati Wihaji menyebut bahwa sektor UMKM yang mayoritas pelakunya adalah warga kelas menengah ke bawah terdampak besar pandemi
Penulis: dina indriani | Editor: rustam aji
Untuk produk makanan juga, seperti kopi, cuman memang belum pada tingkatan ekspor lebih pada jaringan ada juga pernah berkunjung, saat pameran dan lainnya.
Adakah kerjasama perusahaan untuk pengembangan UMKM?
Sudah dan kita wajibkan untuk beberapa perusahaan sudah Mou yang wajib libatkan para UMKM dengan berbagai cara.
Misalnya dengan Nestle, yang akan melibatkan koperasi-koperasi untuk pergerakan UMKM. Jadi jangan sampai warga Batang hanya melihat, tetapi juga melibatkan.
Perkembangan ruang UMKM di KITB Batang?
Di KIT Batang kita sudah Mou dengan PTPN IX yang salah satu BUMN yang memiliki tanah hasilnya 25 hektare dikelola Pemkab Batang yang nanti fokusnya UMKM, ada turunan yang bisa disuply industri.
Sehingga apa yang dibutuhkan industri tersebut kita bisa memberikan fasilitas memproduksi membantu termasuk nanti kelas menengah misalnya packagingnya bisa dari UMKM.
Menurut Bupati Wihaji, UMKM ini seperti apa?
Negara kita ini lompatannya cepat, tugas hari ini adalah transformasi digital bagaimana UMKM ini sekarang kita rubah mindset produknya oke, kontennya oke tetapi dalam transformasi digital ini kita harus ikut juga bagaimana bisa melayani efektif, efisien, sederhana dan kompetitif.
Sehingga nanti ke depan UMKM betul-betul menjadi kebutuhan wajib dan pengaruhnya luar biasa terhadap pertumbuhan ekonomi.
Harapan ke depan bagi UMKM di Batang?
Paling penting adalah UMKM harus meningkatkan kompetitifnya, kemudian tidak usah takut bahwa zaman cepat berubah UMKM kalah, selama kompetitif saya meyakini pasti akan maju.
Memang harus ada keberpihakan dari pemerintah dari pusat hingga daerah. (din)