Berita Karanganyar
Bupati Karanganyar Buka Suara Soal Video Viral Anggap Covid-19 Tidak Ada
Bupati Karanganyar, Juliyatmono buka suara soal video yang ramai diperbincangkan dan viral di media sosial
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Bupati Karanganyar, Juliyatmono buka suara soal video yang ramai diperbincangkan dan viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat Yuli sapaan akrab Bupati Karanganyar tengah memberikan sambutan saat menghadiri acara hajatan warga.
Berikut kutipan sambutan dari Juliyatmono yang banyak menuai respon di media sosial.
Baca juga: Agen Sebut yang Paling Berjasa Muluskan Kepindahan Pratama Arhan ke Tokyo Verdy: Dia Menepati Janji
Baca juga: Nasib Buntung Pengusaha Kerupuk di Kudus, Beli Minyak Goreng 21 Jeriken yang Didapat Malah Air
"Yang penting dijaga awakke dewe-dewe ngono wae ya. Rasah gagas omicron, opo gagas Covid.
Anggapen wes ora enek ya. Mung nganggo patut-patut ya nganggo masker, ngono wae ya.
Insyaallah karena omicron mung koyo pilek-pilek biasa, oras ah wedi-wedi. Wes orasah ngopo-ngopo.
Mengko nek ono sing pilek, neng ngomah.
Neng ngomah rasah diprikso sek, rasah prikso nangdi-nangdi sek ya. Neng ngomah ngono wae.
Mengko telung dino madhang, wareg, duwe duit, sehat. Ngoten mawon nggeh.
Mugi sehat, penting guyup semangat semuanya. Tidak perlu takut, wedi ditakut-takuti siapapun.
Insyaallah aman. Sekolah yawes mlebu sek.
Ndelalah enek sek sekolah, enek sek mbok menowo enek sek pilek-pilek, neng omah sek leren. Ora sah ngopo-ngopo. Pamit di sekolahan rapopo."
Sebagai tanggapan atas viralnya video tersebut, Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan, masyarakat tidak boleh terlalu ketakutan terhadap adanya virus Covid-19 dalam saat menjalankan aktivitas.
"Saya tiap hari itu, apalagi kalau hari libur, Sabtu, Minggu itu selalu dapat undangan hajatan di mana pun. Tidak sekali dua kali.
Saya selalu menyemangati dengan gaya bahasa dan metodologinya lain-lain sesuai kondisi situasi.
Itu cuma metodologi cara kita menyampaikan pesan supaya siapapun tidak boleh terlalu mencekam, larut dalam pikiran yang terganggu oleh ketakutan. Artinya harus semangat," katanya kepada Tribunjateng.com usai acara pembekalan perangkat desa baru di Hotel Taman Sari, Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, semangat itu ditentukan oleh cara berfikir masing-masing orang. Oleh karena itu dia meminta supaya masyarakat tidak terlalu larut berfikir tentang Covid-19.
Lanjutnya, pemerintah terus berupaya menggiatkan supaya masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
Saat ditanya soal video itu dapat membuat masyarakat abai prokes, Yuli menilai tidak perlu dikhawatirkan mengingat masyarakat sudah lama beraktivitas di tengah kondisi pandemi Covid-19.
"Kita diskusi dan ikuti di mana-mana, dari Kemenkes. Ini masih isoman semua tidak cukup membahayakan. Itu pilek-pilek, kita kalau terasa gejala di rumah saja.
Dan itu rata-rata OTG, kecuali komorbid, lansia dibawa ke rumah sakit. Kita rumah sakit masih tersedia baik. Prosentase (BOR) masih kecil," terangnya.
Dia berharap melalui video itu masyarakat tetap optimis dan beraktivitas seperti biasa dengan tetap prokes di tengah situasi pandemi Covid-19.
"Kalau dipikiran masih ada saja (ketakutan Covid-19), sulit untuk keluar dari kungkungan seperti itu. Itu akan menurunkan imunitas. Supaya masyarakat tidak takut, beraktivitas prokes, buang pikiran Covid-19 dan omicron," jelasnya. (Ais).