Burung Hitam yang Biru, Dongeng Fabel Pengantar Tidur Anak
dongeng fabel Burung Hitam yang Biru, cerita pengantar tidur anak."Lalala… aku terbang. Satu, dua, tiga… lalala… mendarat di pohon ceri!” Tamtam s
Penulis: Jen | Editor: abduh imanulhaq
Burung Hitam yang Biru, Dongeng Fabel Pengantar Tidur Anak
TRIBUNJATENG.COM - Berikut dongeng fabel Burung Hitam yang Biru, cerita pengantar tidur anak :
"Lalala… aku terbang. Satu, dua, tiga… lalala… mendarat di pohon ceri!” Tamtam si burung hitam bersiul gembira di suatu pagi yang cerah.
Bunga-bunga anggrek dan pohon-pohon ceri yang tak jauh dari situ, menguap terbangun. Dahan mereka yang penuh buah ceri, terasa berat karena beberapa burung gereja dan burung hitam bersarang di sana.
“Ooh…” seru Tamtam, “Mereka tidak akan menyisakan tempat untukku. Aku harus segera mencari dahan di pohon ceri itu!”
Baca juga: Dongeng Buaya dan Burung Penyanyi, Cerita Pengantar Tidur Anak
Baca juga: Dongeng Pemilihan Calon Ratu Peri Bunga
Baca juga: Dongeng Mancanegara Masakan Si Pemuda Miskin Cerita Rakyat Ceko
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Jumat 18 Februari 2022, Pisces Berkorban Ada Batasnya
Tamtam melesat terbang, mendahului beberapa burung hitam yang terbang di depannya. Sayapnya bergerak cepat, menyambar sayap teman-temannya. Tamtam terus terbang lurus ke dapan.
“Aaaa…” teriaknya. Tamtam tak bisa menghentikan lajunya. Ia menabrak dahan pohon ceri. BRUK! Lalu jatuh ke bawah.
BYUR! Tamtam jatuh ke kaleng cat warna biru.
“Oo… menyebalkan sekali! Lengkeeet…” teriak Tamtam.
Ia berusaha keluar dari kaleng cat itu. Matahari sudah bersinar terik dan seketika itu cat kering di sekujur tubuh Tamtam.
Dengan sedih, Tamtam menangis, berteriak minta tolong pada teman-temannya.
“Tungguuu, Tamtam… Kami segera datang!” seru burung-burung hitam yang tadi disambar Tamtam.
Burung-burung gereja kecil di atas dahan, juga mendengar suara Tamtam. Mereka pun segera terbang menghampiri Tamtam. Mereka terbang dengan lambat, karena perut mereka kenyang, penuh buah ceri.
Ketika melihat Tamtam yang belepotan cat biru, burung-burung hitam dan burung-burung gereka tidak tahan tetawa.
“Tamtam, kamu bener baner lucu!” teriak burung-burung hitam.