Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kurangnya Etika Berkomunikasi di Era Digital, UIN Walisongo Adakan Stadium General

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang menggelar Stadium General.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Dok. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo
Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar Stadium General dalam rangka Dies Natalies ke-52, Kamis (17/2/2022) siang di Auditorium II Kampus 3 UIN Walisongo dan bisa disimak melalui aplikasi Zoom, dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube WTV FDK UIN Walisongo. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar Stadium General dalam rangka Dies Natalies ke-52, Kamis (17/2/2022) siang.

Acara bertajuk 'Era Digital dan Problematika Etika Komunikasi', terinspirasi dari kekhawatiran, keresahan, dan problematika nyata tentang semakin berkurangnya etika dalam berkomunikasi saat era digital saat ini.

Pada kesempatan tersebut, Dekan FDK Dr Ilyas Supena, MAg, perkembangan teknologi yang saat ini melahirkan media baru yang berkarakter independen dan demokratis. Pergeseran nilai tersebut pun menghasilkan problem dalam komunikasi digital.

"Pada era media baru kebenaran tidak dimiliki satuan tinggal tapi tersebar di berbagai tempat. Alat ukur kebenaran di era media baru bukan lagi rasionalitas tetap emosi," ujarnya.

Hadir sebagai pemateri Prof Dr Phil Hermin Indah Wahyuni, MSi, selaku Guru Besar Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta sebagai pemateri pertama menyampaikan sudut pandang teori dan pendekatan sistem.

Pemateri kedua ialah Dr Hj Siti Solikhati, MA., selaku Dosen Komunikasi Penyiaran Islam UIN Walisongo Kota Semarang tentang sisi praktis perspektif Islam etika komunikasi.

Menurut Dr Solikhati, komunikasi verbal baik melalui lisan maupun tulisan saat ini sudah jauh dari etika yang baik dan benar.

Di lingkungan kampus, etika berkomunikasi hampir hilang dan banyak sekali mahasiswa yang sudah mengabaikan hal tersebut dalam berkomunikasi, terutama dengan dosen.

Hal tersebut disadari telah menjadi kebiasaan dan awal mulanya tidak mendapat teguran maupun perbaikan dari yang bersangkutan.

"Masa iya berbicara dengan dosen menggunakan kata sampeyan," ujar Dr. Solehati di tengah menyampaikan materi.

Dr Solikhati mengatakan, dalam Bahasa Jawa sendiri terdapat hirarki berbahasa di mana menyebutkan orang yang lebih tua atau yang lebih dihormati dengan sebutan panjenengan.

Tentunya meskipun mahasiswa masih menggunakan campur bahasa untuk kehidupan sehari-hari, misalnya mencampurkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa ketika berkomunikasi, juga harus memiliki pengetahuan tatanan Bahasa Jawa.

Ia pun mencontohkan tangkapan layar pesan dari mahasiswa yang tidak sesuai dengan etika komunikasi yang baik dan benar.

Guna mengatasi problematika tersebut, ia menyampaikan Tri Etika Kampus yang diberlakukan sejak 20 Juli 1994 berdasarkan SK Rektor (IAIN) Nomor 13 Tahun 1994 yang berisi 'Tri Etika Kampus dijadikan pedoman kerja serta norma tutur, sikap, dan perilaku oleh semua civitas akademika.

"Tri Etika Kampus tersebut dijadikan pedoman dan acuan untuk diterapkan sehingga dapat mengatasi problematika etika komunikasi yang ada," tegas Solikhati.

Stadium general dimoderatori oleh Mustofa Hilmi, M.Sos., selaku dosen FDK UIN Walisongo.

Acara ini diadakan dalam juga guna menyambut perkuliahan semester genap tahun 2022 dan mengikuti perkembangan zaman dan nyata dengan problematika yang ada.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved