Berita Semarang
IndiHome Jateng-DIY Ajak Masyarakat Sadari Toxic Relationship
IndiHome Jateng DIY menggelar webinar IndiTalk melalui platform Zoom dan Youtube Live.
Penulis: faisal affan | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Untuk lebih dalam memahami tentang toxic relationship yang terjadi di masyarakat, IndiHome Jateng-DIY menggelar webinar IndiTalk melalui platform Zoom dan Youtube Live.
Acara webinar dibuka langsung oleh Sessy Refi selaku host, serta dipandu oleh moderator Monica Puja selaku Founder SadariSekarang.
Adapun pembicara dalam IndiTalk yakni Yuria Ekalitani, selaku neuropsychology therapy dan psychological program development specialist.
Topik yang diangkat dalam acara webinar IndiTalk sangat banyak digaungkan saat ini, terkhusus bagi mereka yang sedang memiliki hubungan dengan teman, pacar, orangtua dan lain sebagainya.
"Toxic relationship, bukanlah hal yang baik. Selain merusak fisik, ikatan seperti ini dapat merusak mental secara perlahan. Hubungan yang penuh racun, jika berlangsung terus-menerus maka kita akan ikut kena racunnya. Kalau kita keracunan lama-kelamaan bisa mati diri kita nantinya” ujar Yuria Ekalitani.
Lalu apa sebenarnya toxic relationship itu? Toxic relationship merupakan sebuah hubungan tidak sehat yang dapat terjadi pada romantic relationship, casual relationship, friendship ataupun family.
Berdasarkan data kekerasan dari Kemenpppa, menyatakan ada total 3.411 kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia pada 2022. Uniknya presentasi korban didominasi oleh perempuan dengan total 3.171 kasus sementara laki-laki hanya 544 kasus.
"Mengapa ini terjadi? Sebagian orang stuck sehingga tidak berani mengambil keputusan. Toxic relationship yang terus menerus dibiarkan itu bisa menyebabkan traumatic dan stress yang mendalam," jelas Yuria.
Hubungan kerja otak yang dihasilkan oleh manusia sangat berpengaruh dari perasaan yang sedang dialami, hal ini juga berlaku bagi setiap orang yang sedang berada dalam lingkup toxic relationship.
Orang-orang yang sedang terjerat toxic relationship maka akan dapat mengalami berbagai gangguan, seperti berkurangnya kemampuan memori otak, tidak dapat mengontrol emosi, hingga tidak dapat berpikir dengan jernih.
Selain pemaparan materi, dalam acara webinar yang diselenggarakan juga memuat self assessment yang harus dikerjakan oleh para peserta.
Sesi ini membantu para peserta untuk mengetahui hubungan seperti apa yang sedang mereka jalani.
"Apabila sedang terjerat dalam hubungan yang tidak sehat maka lakukan beberapa resolusi yaitu sadari, manage stress dan emosi dengan cara menyehatkan body, mind, dan soul, berfokus pada masa sekarang, berdamai, serta tahu kapan butuh bantuan profesional," terangnya.(*)