Liputan Khusus
LIPSUS: 64 Sekolah di Jateng Ditutup, Sehari Bertambah Kasus Covid 4.282 Pasien
Data per hari Minggu (20/2) tercatat kasus Covid-19 bertambah 48.484 pasien dalam skala nasional. Jumlah tersebut turun dibanding Sabtu (19/2)
"Jika melihat jumlah kondisi pasien saat ini, obat-obatan covid-19 yang kami miliki cukup untuk kebutuhan 1,5 bulan ke depan," tambah Susi.
Tak hanya itu saja, regulasi, sarana prasarana, alat-alat kesehatan, SDM, dan logistik sudah disiapkan oleh pihak RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang. Seperti ruang isolasi dengan hepa filter, High Flow Nasal Cannula (HFNC), APD, dan lainnya.
"Kami juga sudah meniadakan jam kunjungan pasien dan pembatasan penunggu pasien non isolasi. Itu supaya mencegah terjadinya penularan di rumah sakit. Sekaligus mengurangi kerumunan di rumah sakit," pungkasnya.
64 Sekolah Ditutup
Meningginya angka kasus covid-19 varian omicron di Jawa Tengah, membuat beberapa sekolah ditutup. Alhasil, para siswa dan guru harus kembali menghadapi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Bahkan di Kota Semarang sudah diberlakukan PJJ sejak 7 Februari 2022 selama dua pekan. Sedangkan pada hari ini Senin (21/2/2022) Pemerintah Kota Semarang sudah kembali memberlakukan PTM terbatas.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Suyanta, pemberlakukan PJJ maupun PTM tergantung kebijakan masing-masing kepala daerah. Sebab, tidak semua daerah di Jawa Tengah angka kasus penularan covid-19-nya tinggi.
"PJJ di sekolah yang membuat kebijakan pemangku wilayah atau kepala daerah. Bupati atau Walikota. Contohnya Kota Surakarta waktu itu sempat PJJ selama satu pekan. Ini Kota Semarang juga sudah melaksanakan aturan PJJ selama dua pekan," jelasnya.
Keputusan yang diambil oleh masing-masing kepala daerah terkait PTM dan PJJ, tergantung dari level PPKM yang diberlakukan pemerintah pusat. Sedangkan Dinas Pendidikan hanya mengatur mengenai mekanisme cara membuka dan menutup PTM.
"Termasuk mekanisme PJJ yang diterapkan juga kami atur. Pemberlakuan PJJ di sekolah juga tidak merata satu kabupaten/kota. Bisa saja hanya sekolah-sekolah tertentu yang memang muncul klaster covid-19," tegasnya.
Berdasarkan data yang Suyanta sampaikan pada 18 Februari 2022, ada sebanyak 64 sekolah yang ditutup di Jawa Tengah. Seperti di Kota Semarang ada 8 SMA dan 10 SMK yang ditutup.
"Itu karena ada klaster covid-19 di sekolah tersebut. Total di Jawa Tengah ada 96 kasus covid-19 yang terjadi di sekolahan. Maka dari itu tidak semua sekolah dalam satu daerah ditutup semua," tuturnya.
PJJ yang diberlakukan pun juga masih sama dengan PJJ yang pernah terjadi pada tahun 2021. Maka, pihak sekolah diminta untuk terus berkoordinasi dengan dinas terkait, puskesmas, dan satgas covid setempat.
"Supaya tidak seenaknya sendiri buka tutup proses pembelajaran di sekolah. Minimal koordinasi dengan puskesmas atau dinas kesehatan setempat. Pada dasarnya langkah yang dilakukan sebagai bentuk pengendalian covid-19," ucapnya.
Mekanisme yang dianjurkan oleh Suyanta yakni melakukan tracing, testing, treatment. Sehingga sebelum menutup satu sekolah, pihak sekolah harus menutup kelas yang siswanya positif covid-19.