Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ekonomi Bisnis

Minyak Goreng Masih Susah Didapat, Contoh Fakta di Pasar Ngawen Blora Ini

Pedagang Pasar Ngawen Blora mengetahui aturan harga minyak goreng, namun lantaran ketersediaan barang langka dirinya mematok harga di atas HET. 

Penulis: ahmad mustakim | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AHMAD MUSTAKIM
Seorang karyawan toko sembako di Kabupaten Blora sedang mengisi minyak goreng ke dalam wadah jeriken, Selasa (15/2/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Kelangkaan barang dan tingginya harga minyak goreng masih terjadi di Pasar Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. 

Narti, pedagang di Pasar Ngawen Blora ini mengatakan, minyak goreng yang ia jual memang termasuk mahal. 

Baca juga: Polisi Blora Tangkap Kades dan PLD Beganjing Palsukan SK BUMDes

Baca juga: Yamaha Gelar Gathering Customer, Serahkan Fazzio Perdana Ke Pelanggan di Yamaha Mataram Sakti Blora

Baca juga: BPNT 2022 Disalurkan dalam bentuk Uang Tunai, Bupati Blora Pesan Dibelanjakan dengan Baik

Baca juga: Minyak Goreng Langka di Blora, Bupati Arief Rohman: Pak Menteri, Pedagang Kaki Lima Menjerit

"Ya jual mahal, nggak dapat subsidi."

"Saya jual minyak goreng di harga Rp 15,5 ribu, Rp 16 ribu."

"Cari-cari sampai Lamongan Jawa Timur," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Senin (21/2/2022). 

Dirinya hanya menjual minyak curah, sebab minyak yang kemasan tidak ada barangnya. 

Dirinya juga mengeluhkan terkait kondisi ini. 

"Kadang nggak laku, karena yang di minimarket harga jual lebih murah."

"Saya nggak sanggup antre, yang pakai KTP itu," keluhnya. 

Terkait kebijakan, dirinya mengetahui, namun lantaran ketersediaan barang langka dirinya mematok harga di atas HET. 

"Barangnya susah, akhirnya dijual mahal, karena antrenya sampai sore hari," ujarnya. 

Senada, Wati, pembeli asal japah menyebut di daerahnya masih terjadi kelangkaan minyak goreng. 

"Mboten wonten (tidak ada) minyak, susah," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (21/2/2022). 

Bahkan, Wati menceritakan tentang tetangganya yang mempunyai hajat dan membutuhkan banyak minyak goreng untuk acaranya. 

"Ada di tempat saya disiasati menggoreng kerupuk bakar atau goreng pasir," kata dia. 

Dengan jarak 10 kilometer, dirinya mencari ketersediaan minyak sampai di pasar ini. 

"Harapannya minyak murah, harga stabil."

"Kalau naik turun naik seperti ini pedagang susah," harapnya. 

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Wilayah 3 Kabupaten Blora, Uki Marthin Andhana bersama Pengelola Pasar Ngawen, Achmad Suno melakukan pengecekan ketersediaan dan harga minyak di pasar itu. 

"Minyak goreng yang dijual Rp 16 ribu untuk yang curah."

"Untuk minyak goreng curah dapatnya sudah sulit dan harganya juga tinggi."

"Sedangkan yang kemasan harga Rp 18 ribu," terangnya. 

"Dindagkop UKM Kabupaten Blora serta Kemendag juga telah melakukan sidak di MD Mall Ngawen Blora, pembelian dibatasi dua liter, dan diwajibkan membawa KTP," imbuhnya. 

Dirinya mengimbau kepada pedagang untuk tetap mematuhi regulasi yang ada. 

"Kami berharap berjalan seperti biasa, barang itu ada, masyarakat tetap membeli sesuai HET," pungkasnya. (*)

Baca juga: Yuliyanto Serahkan Penghargaan Kepada Polres Salatiga, Karena Alasan Ini

Baca juga: Tunggu Evaluasi, Hasil Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Belum Diserahterimakan

Baca juga: Dragan Harus Bertanggung Jawab - Panser Biru Merespon PSIS Semarang Masih Puasa Kemenangan

Baca juga: Gus Yasin Apresiasi Masyarakat Dukung Pemerintah Tekan Kemiskinan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved