Berita Sukoharjo
Muncul Pesan Berantai Ajakan Mogok Produksi, Perajin Tahu-Tempe di Kartasura Tak Ikut, Ini Alasannya
Polres Sukoharjo lakukan pemantauan ke produsen tahu di Dusun Kranggan Etan, Desa Wiragunan, Kecamatan Kartasura, Senin (21/2/2022)
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Polres Sukoharjo lakukan pemantauan ke produsen tahu di Dusun Kranggan Etan, Desa Wiragunan, Kecamatan Kartasura, Senin (21/2/2022).
Pemantauan itu dilakukan dalam rangka merespon adanya informasi yang beredar tentang paguyuban yang mengajak perajin tahu untuk mogok kerja karena tingginya harga kedelai.
Namun, perajin tahu dan tempe di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo memutuskan tak ikut mogok produksi.
Salah satu produsen tahu, Eko Purwanto, mengaku dirinya juga mendapatkan ajakan untuk mogok produksi.
Baca juga: Kisah Pasutri di Semarang Bisnis Waralaba Martabak Pandawa, Kini Tersebar 300 Outlet
Baca juga: Viral Jasad Pria Tanpa Kepala Ditemukan di Lahan Kosong, Polisi Jelaskan Faktanya
Menurut Eko, ajakan itu dia dapatkan melalui pesan berantai di grup-grup WhatsApp (WA).
Namun, lanjut Eko, sebanyak 20 produsen tahu dan tempe di kampungnya memutuskan mengabaikan ajakan itu.
"Kita gak ikut karena kita masih ketergantungan kedelai impor, kita demo dan mogok produksi percuma saja. Selain itu, cicilan juga masih banyak," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (22/2/2022).
Menurut Eko, kenaikan kedelai pada awal tahun ini merupakan harga tertinggi, yang pernah dia alami.
Menurutnya, produsen tahu dan tempe harus membeli kedelai impor hampir Rp 11 ribu per kilogram.
"Kita mohon kepada pemerintah agar kami dibantu, agar harga kedelai normal lagi. Jangan malah naik terus," jelasnya.
Eko menambahkan, untuk menyiasati kerugian, para produsen memperkecil ukuran tahu, agar produsen tetap mendapatkan untung.
Dia menjelaskan, untuk mengalihkan bahan baku dari kedelai impor ke kedelai lokal sangat tidak mungkin.
Sebab, stok kedelai lokal di pasaran tak bisa mencukupi kebutuhan para produsen.
Sementara itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, memberikan semangat kepada perajin tahu untuk tetap produksi.
"Karena tahu dan tempe merupakan salah satu kebutuhan pokok, saya ucapkan terima kasih kepada para perajin yang tidak ikut mogok produksi," tandasnya. (*)