Berita Temanggung
Alasan Sekolah Keluarkan Siswi yang Dirudapaksa Ayah Tiri di Temanggung, Jelaskan Hasil Penelusuran
Pihak sekolah yang bersangkutan, yakni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Parakan Temanggung akhirnya juga buka suara
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG – Kasus rudapaksa yang menimpa seorang siswi kelas XII oleh ayah tirinya sendiri hingga hamil terus bergulir.
Kini kasus tersebut tengah ditangani secara serius oleh pihak kepolisian.
Pihak sekolah yang bersangkutan, yakni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Parakan Temanggung akhirnya juga buka suara.
Waka Kesiswaan, Husni, menceritakan kronologi lengkap hingga siswi bernama I (18) asal Kecamatan Kranggan yang tak lain ialah korban rudapaksa itu akhirnya dikeluarkan dari sekolah dengan cara menandatangani surat pengunduran diri pada Sabtu (19/2) lalu.
Dijelaskan, awal mula kasus itu terungkap ketika Ketua Komite MAN Parakan Temanggung menerima kabar kurang sedap dari pihak luar terkait salah seorang siswi mereka.
Baca juga: Kisah Sedih Siswi di Temanggung, Diperkosa Ayah Tiri hingga Hamil, Kini Diminta Mundur dari Sekolah
Baca juga: Usir Flu dengan Mengonsumsi Teh Jahe, Berikut Resepnya
Ia lantas berkoordinasi dengan Plt Kepala Madrasah dan langsung melakukan penelusuran sekaligus interograsi dengan menggandeng Bidang Bimbingan dan Konseling (BK).
I lantas dibawa ke ruang UKS untuk menjalani tes kehamilan.
Benar saja, hasilnya positif dan sesuai dengan aturan di sekolah tersebut, siswinya ini harus dikembalikan kepada pihak orang tua.
“Saat tes kehamilan hasilnya positif. Apalagi saat diinterograsi oleh guru BK, kami menangkap kesan bahwa siswi ini tidak menunjukkan raut muka takut dan cenderung santai saat ditanya perihal hubungan badan yang telah ia lakukan.
Jadi, kami menangkapnya adalah faktor suka sama suka, bukan pencabulan.
Apalagi, di luaran sana berhembus isu kencang bahwa mereka berdua pernah juga digerebeg di rumahnya sendiri.
Tapi sekali lagi ranah kami bukan berbicara masalah aspek hukumnya ya,” bebernya, Rabu (23/2).
Kendati demikian, lanjut Husni, pihak sekolah sebenarnya menghadapi dilema besar dalam penanganan kasus yang menjerat siswinya itu.
Di satu sisi mereka merasa kasihan lantaran sebentar lagi I akan menghadapi ujian kelulusan.
Di sisi lain, fakta dan isu kurang sedap yang sudah santer berhembus di luar sangat bertentangan dengan tata tertib sekolah.