Berita Viral
Booster Vaksin Keempat Mulai Diwacanakan Pemerintah, Wamenkes Beberkan Data Angka Kematian
Lebih lanjut, data juga menunjukkan bahwa kematian 50 persen lebih itu dialami oleh mereka yang tidak mempunyai vaksinasi yang lengkap
TRIBUNJATENG.COM - Pemerintah mulai membahas peluang suntikan vaksinasi Covid-19 keempat akan dilakukan kepada masyarakat.
Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono saat mengisi Radio Kesehatan, Rabu (23/2).
Diketahui beberapa negara sudah bersiap untuk melakukan vaksinasi keempat untuk warganya.
Negara-negara itu adalah Israel, Amerika Serikat, Chili,Denmark,Jerman,Swedia dan Italia.
Baca juga: Dituding Bohong Kuliah di Oxford, Wirda Mansur Blak-blakan Soal Pendidikannya, Kuliah di 4 Kampus?
Baca juga: Soal Larangan Truk ODOL, Pemerintah Diminta Perhatikan Aspirasi Sopir Truk
Diberitakan TribunNews, Dante Saksono Harbuwono menyebutkan, status vaksinasi memegang peranan penting untuk menekan risiko fatal atau kematian saat terpapar Covid-19.
"Angka kematian itu juga tergantung oleh 3 hal besar, pertama adalah usia, kedua adalah komorbid, dan ketiga adalah status vaksinasi," kata dia.
Dante menerangkan, satu kali pemberian vaksin Covid-19 maka angka kematian turun 16 persen.
Apabila dua kali vaksin, maka angka kematian akan turun 60 persen.
Lalu, dilakukan lagi booster maka angka kematiannya akan turun menjadi 97 persen.
"Jadi proteksi sangat penting sekali untuk melakukan vaksinasi ini sehingga ketika terinfeksi angka kematian ini jadi turun," kata Dante.
Lebih lanjut, data juga menunjukkan bahwa kematian 50 persen lebih itu dialami oleh mereka yang tidak mempunyai vaksinasi yang lengkap.
Sehingga, kelengkapan vaksinasi merupakan salah satu cara yang paling signifikan untuk mengurangi angka kematian.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang saat ini masih belum atau belum lengkap vaksinasinya untuk segera ke sentra vaksinasi.
"Ingat bahwa kita punya keluarga kita punya keluarga, kita punya orang-orang yang kita sayangi yang tentu akan merasa cemas, merasa kehilangan karena ego kita tidak divaksin kemudian kita akan mengalami kegawatan lebih besar dibandingkan dengan kalau tidak divaksinasi," ujar Dante.
Proteksi vaksin booster menurun pada rentang 3-6 bulan penyuntikan
Menurut Dante, vaksin booster terbukti memberikan efek proteksi terhadap paparan virus Covid-19.
Namun, kemampuan proteksi ini mulai menurun pada rentang 3-6 bulan setelah penyuntikan vaksin booster.
"Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kita evaluasi ternyata kita butuh booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu perlu dilakukan," kata dia saat mengisi Radio Kesehatan, Rabu (24/2).
Meski kemungkinan tersebut terbuka lebar, Kementerian Kesehatan(Kemenkes) masih fokus untuk mempercepat dan menjangkau masyarakat yang belum atau tidak lengkap vaksinasinya.
"Tetapi sekarang yang mesti kita kejar adalah bahwa kita mesti melakukan equal policy. Masih banyak yang belum dapatkan vaksinasi pertama dan kedua, itu yang kita kejar dulu supaya kita bisa mendapatkan proteksi yang besar untuk masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi primer," jelas mantan dokter kepresidenan RI ini.
Ia menyebut, vaksinasi primer lengkap ditargetkan selesai pada bulan Juni ini. Setelah selesai, maka akan dievaluasi dengan uji klinik dan epidemiologi
"Apakah kita memerlukan booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu diperlukan tapi bukan sekarang waktunya melakukan booster yang keempat," imbuh Dante.
(*)