Dongeng Putri Tikus dan Penyihir HItam yang Dilupakan
Berikut dongeng Putri Tikus dan penyihir yang dilupakan. Raja Jingga sangat gembira karena Ratu Kuning melahirkan seorang bayi perempuan.
Penulis: Wahyu Ardianti Woro Seto | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Berikut dongeng Putri Tikus dan penyihir yang dilupakan.
Raja Jingga sangat gembira karena Ratu Kuning melahirkan seorang bayi perempuan.
Bayi itu adalah putri ketiga mereka.
Ratu memakaikan baju berwarna merah yang dirajutnya sendiri. Ratu lalu menamakannya Putri Merah.
Raja Jingga mengadakan pesta besar untuk merayakan kelahiran puteri ketiganya itu. Ratu memakaikan baju warna merah yang baru untuk Putri Merah.
Tamu-tamu undangan pesta semua datang membawa hadiah. Semua bergembira.
Kecuali, Penyihir Hitam dan adik perempuannya yang tidak diundang oleh Raja.
Adik perempuan Penyihir Hitam dijuluki si Pucat.
Wajahnya tirus dan pucat. Hampir seumur hidupnya ia tidak pernah tertawa.
Penyihir Hitam marah karena ia dan adiknya merasa dilupakan. Ia lalu menyihir Puteri Merah menjadi seekor tikus.
“Puteri Merah akan menjadi manusia lagi jika adikku, Si Pucat, bisa tertawa,” kata Penyijir Hitam.
Raja Jingga dan Ratu Kuning sangat sedih dan panik.
Mereka mengumpulkan semua badut dan pelawak di negeri itu. Mereka disuruh melucu di depan si Pucat. Namun sayangnya, adik Penyihir Hitam itu tetap tidak bisa tertawa.
Bahkan tersenyum pun tidak.