Berita Purbalingga
Dana Perbaikan Jalan di Purbalingga Menurun Akibat Pandemi, dari Rp 190 Miliar Menjadi Rp 70 Miliar
Akibat adanya pendemi Covid-19, mengakibatkan anggaran perbaikan infrastruktur jalan di Purbalingga menurun tajam.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Akibat adanya pendemi Covid-19, mengakibatkan anggaran perbaikan infrastruktur jalan di Purbalingga menurun tajam.
Anggaran sekitar Rp 190 miliar sebelum pandemi menjadi hanya Rp 70 miliar setelah pandemi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala DPUPR Purbalingga, Cahyo Rudianto saat forum OPD tahun 2023 di gedung Graha Adhi Guna, kompleks Setda Purbalingga, Selasa (1/3/2020).
Kegiatan juga diikuti oleh oleh beberapa dinas lingkup infrastruktur, seperti Dinhub, Dinrumkin, DLH, dan Dinkominfo Purbalingga serta BPBD Purbalingga.
Baca juga: Hasil BRI Liga 1: Bali United Tumbangkan Persela Lamongan, Jauhi Lawan-lawannya di Klasemen
Baca juga: Skema Licik Kasus Korupsi Banjarnegara Terkuak, Agar Dapat Jatah Supir Diangkat Jadi Direktur
Baca juga: Kakak Tikam Adiknya Hingga Tewas Setelah Ditelpon Ibunya yang Jadi TKW
Cahyo mengatakan masyarakat sekarang menyampaikan keluh kesah terkait jalan rusak di media sosial karena semata-mata anggaran yang ada belum mencukupi.
Masyarakat menginginkan jalan mulus tanpa tanpa lobang, namun sesuai ketentuan beberapa kriteria jalan mantap yakni jalan baik dan jalan sedang.
"Dilihat data yang ada jalan di wilayah Purbalingga masih dalam kondisi jalan sedang, yakni dengan kriteria 200 meter terdapat kurang lebih 10 lobang.
Kriteria ini berdasarkan ketentuan dari kementerian PUPR" ujarnya dikutip dari Tribunbanyumas.com, sebagaimana dalam rilis.
Cahyo menambahkan pada program unggulan di tahun 2023 mengusulkan pembangunan kembali Purbalingga Islamic Center (PIC) dengan anggaran sekitar Rp 15 miliar yang dikerjakan secara 3 tahap.
Kemudian menyelesaikan pembangunan gedung DPRD, sehingga tahun 2023 sudah selesai secara keseluruhan.
"Pembangunan gedung DLH, sedangkan untuk infrastruktur hanya dianggarkan untuk perbaikan jalan atau perbaikan berkala.
Lokasinya jalan utama antar kecamatan dan kabupaten dan jalur wisata," katanya.
Baca juga: Warga Jebol Pintu Rumah Mbah SM Kebumen, Ada Bau Busuk dan Pemandangan Memilukan di Kamar Mandi
Baca juga: Kecelakaan Sesama Truk di Jembatan Sungai Ketiwon, Kernet Luka Parah, Sopir Mengantuk
Baca juga: Semarang Jadi Kota Besar Dengan Pemulihan Ekonomi Tercepat
Sedangkan asisten ekonomi pembangunan, Agus Winarno, mengatakan rencana bidang ekonomi-pembangunan tahun 2023 lebih memfokuskan pada pembangunan infrastruktur dan pembangunan wilayah.
Hal tersebut sesuai dengan visi-misi pemkab yakni misi 7 meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dengan memperhatikan lingkungan.
"Ini akan menjadi PR bagi Pemkab untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama bidang infrastruktur dan pembangunan wilayah," tutupnya. (jti)