Liga 1
Beredar Format Liga 1 Musim Depan Tanpa Persipura, Suporter: Seolah Kami Sudah Dipastikan Degradasi
Beredar di internet format Liga 1 musim depan tanpa Persipura. Hal itu membuat suporter mutiara hitam kesal.
TRIBUNJATENG.COM, PAPUA - Beredar di internet format Liga 1 musim depan tanpa Persipura.
Hal itu membuat suporter mutiara hitam kesal.
Mereka merasa Persipura saat ini masih berjuang dan punya peluang lolos degradasi.
Meski peluang bertahan di Liga 1 masih cukup besar, laman Wikipedia sudah mengklaim format kompetisi musim depan tanpa adanya nama Mutiara Hitam.
Baca juga: 12 Hari Setelah Persipura Mangkir Lawan Madura United Komdis Belum Bertindak, Ini Jawaban PT LIB
Baca juga: Sosok Penyelamat Persipura Ricky Cawor, Pemain Tarkam Jadi Top Skor PON, Kini Disebut Penerus Boaz
Baca juga: Bacaan Doa Saat Mendapat Kabar Gembira
Baca juga: Abaikan Ancaman Degradasi, Persipura Jayapura Menang Lawan Borneo FC, Ini Kata Alfredo Vera
Pada halaman resmi Wikipedia itu, sebanyak 18 klub bakal menjadi peserta Liga 1 musim 2022/2023.
“Liga 1 2022-2023 akan menjadi musim keenam dari Liga 1 dan musim ketiga belas dari kasta tertinggi kompetisi sepak bola profesional Indonesia sejak 2008,” bunyi Wikipedia.
Pada website tersebut juga memuat kabar kompetisi akan kembali digelar dengan protokol Covid-19.
“Liga 1 musim 2022-2023 direncanakan akan digelar tanpa penonton pada 2022 hingga 2023,” lanjut tulisan pada website tersebut.
Selanjutnya Wikipedia juga menyebutk, seluruh kontestan Liga 1 tanpa adanya Persipura, Persela dan Persiraja.
Ketiganya digantikan oleh RANS Cilegon, Dewa United dan Persis Solo yang memang mendapat hak promosi atas capaian di Liga 2 musim ini.
Hal tersebut tentunya sangat disayangkan masyarakat Papua, karena kompetisi belum berakhir.
Persipura Jayapura masih memiliki kesempatan besar untuk menyalib sejumlah klub papan bawah Liga 1 musim ini.
Elemen suporter Persipura, Black Danger Community (BDC) dengan tegas menyikapi apa yang tertuang dalam situs Wikipedia tersebut dalam jumpa pers bersama Tribun-Papua.com.
“Beberapa hari ini, informasi pada situs itu sangat liar, kecewa dan marah besar kami tujukan pada Wikipedia atas tulisan menyesatkan itu,” kata Jansen Previdea Kareth, selaku Ketua Umum BDC.
Kelompok garis keras pendukung Mutiara Hitam itu mengutuk siapapun yang telah menyebarkan informasi palsu tersebut.
“Kami kecewa, apakah itu tulisan dari PSSI, kompetisi masih berjalan tapi Persipura seolah sudah dipastikan degradasi,” sambungnya.
Mewakili seluruh masyarakat Papua, Jansen menyatakan pihaknya segera melakukan sikap tegas atas informasi tersebut.
“Kami akan surati Presiden Jokowi terkait kasus ini, ini klaim sesat untuk Persipura harus turun kasta musim depan,” lanjut Jansen.
Pihaknya mempertanyakan status Wikipedia saat ini terkait informasi palsu tersebut.
“Apakah ini media nasional, atau website abal-abal dengan niat buruk sebagai propaganda bangsa,” jelasnya.
“Ini sangat mengganggu kami selaku soporter tim, manajemen dan para pemain disaat lagi berjuang untuk bertahan,” ungkap Ketua Umum BDC itu.
“Format kompetisi tersebut sangat menyerang prikologis kami, masyarakat Papua,” ujarnya.
Baca juga: Pengakuan Azazi, Sayat Leher Pria Tak Dikenal Hingga Tewas di SPBU Karena Motor Kakaknya Disenggol
Baca juga: Pep Guardiola Ungkap Penyebab Ruben Dias Tak Bias Main di Manchester City vs Manchester United
Baca juga: Cara Cuan Instan di Aplikasi Penghasil Uang Bank Digital Neobank
Menurutnya, saat ini Liga 1 tengah dicampuri oleh banyak kepentingan tanpa memikirkan asas fair play dalam dunia olahraga.
“Tolong biarkan sepak bola berjalan dengan profesonalitas tanpa ada kepentingan politik di dalamnya,” tuturnya.
“Kalau tak ada respon dari pihak terkait, maka jangan heran kalau masyarakat Papua akan demo besar-besaran menuntut keadilan untuk Persipura,” tegas Jansen.
Berikut klik link website Wikipedia dengan klaim 18 kontestan Liga 1 musim depan tanpa Persipura. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Ada Format Liga 1 Musim Depan Tanpa Persipura, BDC: Ini Serangan Psikologis bagi Warga Papua,