Perang Rusia - Ukraina, Prabowo Sebut Orang Sipil Ditodong Senjata: Seram Juga Saya
Tapi keamanan rakyat orangnya tidak jelas, pegang senjata masih gemetar. Orang sipil ditodong dan ditanya dokumennya
TRIBUNJATENG.COM, KYIV - Suasana ibu kota Ukraina, Kyiv terasa seram dan mencekam di tengah serangan Rusia.
Warga negara Indonesia yang masih bertahan di Kyiv, Prabowo Himawan mengatakan, banyak barikade, beton-beton, kawat berduri, serta patroli keamanan rakyat.
"Suasana Kyiv, ada rasa mencekam karena ada barikade-barikade itu, ada jejak-jejak pertempuran sedikit.
Di pinggiran, ada truk terbakar, tank di tengah jalan. Saya tinggal di pinggiran dan saya melihat itu," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai dosen di Universitas Taras Shevchenko, Kyiv, Senin (7/3/2022).
Sedangkan suasana di Kota Kyiv, ucap dia, cukup sepi.
Namun, banyak relawan keamanan rakyat yang bersenjata di tiap tikungan.
"Kalau ketemu tentara reguler, saya tak takut karena profesional.
Saya tidak grogi ketika mereka memberhentikan kendaraan, periksa sambil menodongkan senapannya.
Tapi kalau keamanan rakyat orangnya tidak jelas, pegang senjata masih gemetar.
Orang sipil ditodong dan ditanya dokumennya, seram juga saya," kata Prabowo.
Untuk menunjang keperluan sehari-hari, supermarket dan apotek masih buka.
Menurut Prabowo, antrean di apotek cukup panjang.
Demikian juga dengan toko dan supermarket yang masih beroperasi.
Sementara mahasiswi Prabowo di Kyiv, Iryna Zalevska juga mengatakan hal senada.
Menurutnya, banyak produk makanan, seperti roti, susu, dan sayuran ludes di supermarket.
Dia mengatakan sudah bersiap jika sewaktu-waktu harus mengungsi.
"Di sini ada barang-barang yang sudah dikumpulkan untuk evakuasi. Ada koper dan barang-barang," ujar Irina dalam bahasa Indonesia yang fasih, menunjukkan koper-koper yang sudah mereka siapkan.
Hingga Selasa (1/3), 99 WNI telah dievakuasi dari Ukraina.
Namun, masih ada sekitar 13 WNI yang belum dapat dievakuasi dan sekitar 20 WNI yang memilih menetap di Ukraina, termasuk Prabowo. (*)
Artikel ini telah tayang di BBC News Indonesia dengan judul: Cerita WNI yang masih berada di Kyiv: Suasana mencekam, antrean panjang di apotek dan supermarket