Berita Semarang
Ojol Demo di Depan Kantor Gubernur Jateng, Tuntut Kenaikan Tarif Dasar
Tidak puas dengan tarif order yang telah ditentukan, pengemudi Ojek Online (Ojol) lakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernuran Jawa Tengah, Jala
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tidak puas dengan tarif order yang telah ditentukan, pengemudi Ojek Online (Ojol) lakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernuran Jawa Tengah, Jalan Pahlawan nomor 9 Kota Semarang, Senin (7/3/2022).
Para pengemudi merasa tarif yang ditentukan aplikator masih dirasa kurang.
Selain tarif order, para pengemudi ojol juga menuntut jaminan perlindungan kepada pihak aplikator.
Edi Hendra, satu di antara pengemudi ojol yang mengeluhkan tarif order ditentukan aplikator dirasa kurang untuk pendapatannya.
Selama ini aplikator tempatnya bekerja telah menentukan tarif dasar hanya Rp 7900.
"Ini dirasa masih kurang, sebaiknya tarif dasarnya dinaikkan,"ujarnya.
Ia menuturkan penghasilan bersih yang didapatnya setiap hari menarik ojol tidak menentu. Sehari dirinya hanya mendapat sekitar Rp 80 ribu.
"Itu belum dipotong operasional. Paling kalau 10 tarikan dapatnya hanya Rp 50 ribu," kata dia.
Pengemudi lainnya, Hadi Solikin juga merasakan hal yang sama. Penghasilan yang didapat menarik ojek online dirasa masih kurang.
"Penghasilannya sangat minim karena tarifnya diturunkan," ujarnya.
Menurutnya, tarif order yang diturunkan tak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarakannya.
Contohnya setiap mendapat order dia harus menanggung biaya parkir di tempat pembelian dan pengantaran.
"Penghasilan yang didapat sehari tidak cukup," katanya.
Menurut dia, saat ini pengorderOjoldirasanya sangat sepi. Jika ramai order, dirinya hanya mendapatkan Rp 100 ribu.
"Jadi ya kurang belum bensin, makan, dan rokok saya. Ya di rumah tidak kebagian," bebernya.