Berita Kesehatan
Waspada Mata Kucing, Gejala Awal Kanker Mata
Penyakit tumor mata yang menimpa Nuzaila Qonita, balita asal Desa Pesantren Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara membuat prihatin
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Penyakit tumor mata yang menimpa Nuzaila Qonita, balita asal Desa Pesantren Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara membuat prihatin.
Tumor yang menyerang anak itu sejak usia 4 bulan terus membesar hingga sekitar seukuran bola tenis.
Beruntung anak itu langsung dioperasi setelah diantar langsung Kapolres AKBP Hendri Yulianto ke RSI Banjarnegara.

Lepas dari kasus itu, orang tua mesti mewaspadai jika mendapati bercak putih mengkilap di tengah bagian hitam mata saat terkena sinar.
Kasus yang biasa disebut seperti 'Mata Kucing', ini merupakan gejala awal kanker pada anak, atau retinoblastoma.
Mata kucing atau dalam bahasa medisnya leukokoria merupakan gejala awal anak terserang terserang kanker mata.
Dokter spesialis mata RSI Banjarnegara dr Agus Setyawan SpM mengimbau agar orang tua mewaspadai jika ada gejala mata kucing tersebut.
Meski kasusnya jarang, namun kewaspadaan bagi orang tua wajib dilakukan.
"Awalnya terlihat seperti mata kucing saat terkena sinar," ucap dokter yang akrab disapa Wawan ini, Selasa (8/3/2022)
Ia menambahkan, retinoblastoma adalah kanker mata pada anak.
Kanker mata ini terjadi saat sel-sel retina mata tumbuh cepat, tidak terkendali, dan merusak jaringan di sekitarnya.
Retina terletak pada dinding bola mata bagian dalam belakang. Retina terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi untuk mengirimkan cahaya ke otak, sehingga seseorang bisa melihat.
"Retinoblastoma akan menyebabkan terganggunya fungsi retina. Pada tahap lanjut, kondisi ini akan merusak jaringan mata dan menyebabkan kebutaan," ungkapnya.
Ia menambahkan, penyebab retinoblastoma ialah perubahan atau mutasi pada gen RB1. Perubahan pada gen ini menyebabkan sel-sel retina tumbuh cepat, tidak terkendali, dan merusak jaringan sekitarnya.
Walaup jarang terjadi, sel-sel kanker mata ini juga bisa menyebar ke organ lain.