Berita Kesehatan
Kata Mertua Manfaat Jengkol Ternyata Banyak Sekali, Bisa untuk Obat Diabetes
Siapa yang tidak tau Jengkol? Tanaman yang sering diolah menjadi semur Jengkol ini mempunyai bau khas yang menyengat dan rasa yang enak.
TRIBUNJATENG.COM - Siapa yang tidak tau Jengkol? Tanaman yang sering diolah menjadi semur Jengkol ini mempunyai bau khas yang menyengat dan rasa yang enak.
Namun tahukah anda? Di balik baunya yang menyengat ini Jengkol, menurut mertua, jengkol mempunyai segudang manfaat untuk kesehatan.
Salah satunya sebagai obat diare.
Deskripsi
Jengkol atau Jering (Archidendron pauciflorum) merupakan tumbuhan dikotil dimana mempunyai akar tunggang.
Archidendron pauciflorum mempunyai nama sinonim Pithecellobium jiringa.
Pohonnya dapat tumbuh hingga 20 m dengan batang berkayu berbentuk bulat tegak.
Pohon Jengkol berwarna coklat serta mempunyai banyak percabangan simpodial.
Daunnya merupakan daun majemuk yang berbentuk lonjong dengan panjang mencapai 20 cm dan lebar 5-15 cm.
Tepi daun Jengkol rata dengan ujung meruncing dan pangkal membulat.
Pertulangan daunnya menyirip dengan panjang tangkai 0,5-1 cm.
Warnanya hijau tua.
Bunganya berwarna ungu yang merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang terletak di ujung batang dan ketiak daun. Kelopak bunganya berbentuk mangkok dengan benang sari dan putik berwarna kuning.
Mahkota bunganya berbentuk lonjong berwarna putih.
Buah Jengkol berbentuk bulat pipih dan berwarna coklat kehitaman.
Bijinya berbentuk bulat pipih, berkeping dua dan berwarna putih kekuningan (Sinaga, 2015).
Ekologi
Jengkol merupakan tanaman tropis yang ditemukan di wilayah Asia Tenggara.
Jengkol dapat tumbuh baik di dataran tinggi maupun rendah.
Jengkol tumbuh secara liar di lahan pekarangan rumah atau hutan. Biasanya tanaman Jengkol digunakan sebagai pembatas perkebunan warga (Alisah, 2017).
Kandungan Fitokimia
Jengkol mengandung asam amino yang mengandung sulfur sehingga mempunyai bau yang tidak sedap (Handayani, 2017). Buah Jengkol mengandung senyawa-senyawa penting seperti karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, Fosfor, Kalsium, Alkaloid, minyak atsiri, Steroid, Glikosida, Tannin, dan Saponin.
Selain itu, Jengkol juga mengandung asam amino dan sulfur (Rizal et al., 2016).
Kulit buahnya juga mengandung alkaloida, flavonoida, saponin, tanin, glikosida dan steroid atau triterpenoid (Rizal et al., 2016). Ekstrak kulit buah Jengkol mempunyai kandungan fitokimia dan antioksidan yang baik (Wartono et al., 2021).
Manfaat
Kandungan tannin, flavonoid, dan steroid yang terkandung dalam kulit buah Jengkol efektif untuk menekan diare dan mempunyai aktivitas optimum sebagai antidiare non spesifik (Rizal et al., 2016).
Selain itu, ekstrak etanol kulit buah Jengkol juga bermanfaat sebagai antibakteri terhadap Eschericia coli dan Streptococcus mutans (Sinaga et al., 2018).
Berdasarkan penelitian oleh Nurussakinah pada tahun 2010, ekstrak etanol kulit buah Jengkol dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcusmutans, Staphylococcus aureus, dan Eschericia coli (Surya, 2017).
Tannin berfungsi sebagai astringen yang berfungsi untuk membekukan protein sehingga membran mukosa menjadi kering.
Flavonoid berfungsi untuk menghambat motilitas usus sehingga mengurangi sekresi cairan dan elektrolit.
Sedangkan steroid berfungsi untuk meningkatkan absopsi air dan elektrolit dalam usus agar berfungsi normal kembali.
Aktivitas terhadap diare tersebut dikarenakan ketiga senyawa tersebut dapat menciutkan selaput lendir pada usus sehingga dapat menghentikan diare (Rizal et al., 2016).
Daun Jengkol mempunyai manfaat sebagai obat diabetes (Alisah, 2017).
Senyawa flavonoid dan polifenol yang terkandung dalam Jengkol bersifat antioksidan, antikanker, antiseptik, dan antiinflamasi (Surya
Persebaran
Tanaman Jengkol tersebar secara luas di wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darusalam (Alisah, 2017), serta Myanmar dan Thailand (Putra, 2019). Di Indonesia sendiri Jengkol mempunyai banyak nama lokal, seperti seperti Gayo: Jering, Batak: Jering, Karo dan Toba: Joring, Minangkabau: Jariang, Lampung: Jaring, Dayak: Jaring, Sunda: Jengkol, Jawa: Jingkol, Bali: Blandingan, dan Sulawesi Utara: Lubi.
Persebaran tumbuhan Jengkol di Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Pati Barat berada di Cagar Alam Kembang, CA Keling Iabc, CA Keling II/III dan CA Gunung Celering yang berada di Kabupaten Jepara.
Penulis
Nur lizam z /Budi Santoso
Fabio unsoed/PEH Muda pada BKSDA Jateng, Kepala KPHK Pati Barat