Berita Semarang
Warga Bancak Semarang Terancam Terisolir, Jembatan Bantal Ambles, Pondasi Terkikis Aliran Sungai
Jembatan Bantal sepanjang 50 meter dan tinggi 6 meter yang ambles itu merupakan akses utama Desa Plumutan dan Desa Bantal.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BANCAK – Meluapnya Sungai Gobak serta derasnya aliran sungai mengakibatkan Jembatan Bantal menjadi ambles, Sabtu (12/3/2022).
Hujan lebat membuat Sungai Gobak yang berada di Desa Bantal, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang meluap serta arus yang deras membuat tiang penyangga jembatan terkikis dan tidak kuat.
Menurut Kepala Desa Bantal, Suparman, saat musim hujan sungai ini meluap sampai menutupi jembatan.
Baca juga: Mendadak, 11 Napi Bandar Narkoba Dipindah ke Lapas Nusakambangan, Awalnya Menghuni di Semarang
Baca juga: 4 Potret Kecelakaan Truk Terguling Tutup Jalur Pantura Semarang, Lalulintas Macet
Baca juga: Prediksi PSIS Semarang vs Bhayangkara FC di Liga 1 Dragan Ungkap Kenapa Laga Tak Akan Berjalan Mudah
Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Truk Muatan Triplek Terguling di Jalur Pantura Semarang Lalulintas Macet
“Amblesnya ini karena faktor alam, jembatan ini direnovasi pada 2013,” kata Suparman kepada Tribunjateng.com, Sabtu (12/3/2022).
Sebelumnya pada September 2021 jembatan ini sudah amblas.
“September 2021 sudah ambles, tapi belum separah sekarang,” ujarnya.
Jembatan sepanjang 50 meter dan tinggi 6 meter itu merupakan akses utama Desa Plumutan dan Desa Bantal.
“Memang di sini merupakan jalur Sungai Gobak yang menghubungkan Desa Plumutan, Jlumpang, serta Bancak,” tambahnya.
Jika jembatan ini putus, warga Desa Plumutan serta Desa Bantal akan terisolir.
“Satu dusun serta satu RT di Bantal yang penduduknya cukup banyak jadi terisolasi,” kata Kepala Desa Bantal.
Ada jalan alternatif lain tapi sudah longsor.
Pihaknya mewanti-wanti warga agar menyeberang jembatan ini secara hati-hati.
“Makanya kami mewanti-wanti kalau menyeberang hati-hati."
"Apalagi kalau sungai sudah meluap, kami menyuruh warga agar bermalam di sini,” ujarnya.
Setelah amblesnya jembatan ini, para warga tidak berani melewati memakai kendaraan.