Berita Kendal
Pemkab Kendal Siapkan 45.000 Liter Minyak Goreng untuk Operasi Pasar
Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM) Kendal bakal menyiapkan 45 ribu liter minyak goreng untuk keperluan operasi pasar lanjutan.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda
KENDAL, TRIBUN - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM) Kendal bakal menyiapkan 45 ribu liter minyak goreng untuk keperluan operasi pasar lanjutan.
Minyak goreng kemasan dan curah itu akan didistribusikan ke pedagang, UMKM, dan masyarakat.
Sejauh ini Disdagkop-UKM Kendal telah menyalurkan 20.396 liter minyak goreng di tingkat pedagang hingga masyarakat umum. Sebanyak 11.700 liter untuk pedagang sedangkan sisanya didistribusikan kepada UMKM dan masyarakat.
Beberapa pasar yang sudah mendapatkan jatah stok minyak goreng adalah Pasar Relokasi Weleri, Pasar Cepiring, Pasar Pagi Kaliwungu, dan Pasar Gladak.
Dinas akan berupaya penuh membantu ketersediaan stok minyak goreng di pasar-pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepala Disdagkop-UKM Kendal, Ferinando RAD Bonay mengatakan, dari 45 ribu liter stok migor yang bakal disiapkan, terdiri dari 20 ribu liter minyak goreng kemasan dan 25 ribu liter minyak goreng curah.
Menurutnya, minyak goreng kemasan diminta dari Bulog dan salah satu produsen minyak goreng. Sedangkan migor curah diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Hari ini (kemarin, red) kami kirim surat permohonan 10 ribu liter minyak goreng kemasan ke Bulog. Sisanya kami ajukan secepat mungkin," terang dia, Senin (14/3).
Ferinando menjelaskan, minyak goreng kemasan akan didistribusikan langsung ke desa-desa dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 14 ribu per liter.
Sedangkan minyak goreng curah akan didistribusikan ke pedagang di pasar-pasar tradisional dengan harga Rp 10.800 per liter.
Pihaknya bakal berupaya penuh agar operasi pasar minyak goreng ini bisa sampai ke semua pasar tradisional di Kendal, sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan stok minyak goreng di tingkat pedagang.
"Operasi ini harapan kami, meskipun minyak goreng jumlahnya masih terbatas, tapi tidak ada istilah kelangkaan di pasar. Warga kalau mau beli minyak goreng, stoknya ada," tegasnya.
Sedangkan Ketua Tim Penggerak PKK Kendal, Wynne Frederica berharap operasi pasar minyak goreng bisa masuk ke desa-desa dengan menyasar masyarakat umum dan pelaku usaha kecil rumah tangga.
Menurutnya, operasi pasar migor tingkat desa sudah diawali di Kelurahan Jetis Kecamatan Kota Kendal beberapa hari lalu. Dia berharap, program itu segera dilanjutkan agar bisa menjangkau masyarakat Kendal lebih luas lagi.
"Jika langsung diberikan kepada masyarakat, harapannya bisa membantu kebutuhan minyak goreng warga dengan cepat. Karena selama ini banyak yang mengeluhkan harga minyak goreng masih tinggi dan langka," tuturnya.