Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

3 Tempat Penuh Cerita Mistis dan Mitos di Kabupaten Batang, Ada Alas Roban hingga Ujungnegoro

Kabupaten Batang, Jawa Tengah merupakan wilayah yang memiliki berbagai pesona wisata mulai dari pantai hingga pegunungan.

Penulis: dina indriani | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Dina Indriani
Salah seorang warga, Kasno menunjukkan lerak Gua Aswatama yang ada di Pantai Ujungnegoro. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Kabupaten Batang, Jawa Tengah merupakan wilayah yang memiliki berbagai pesona wisata mulai dari pantai hingga pegunungan.

Namun, dibalik alamnya yang mempesona Kabupaten Batang tetapi juga menyimpan berbagai kisah misteri yang diyakini oleh masyarakat.

Berikut Tribunjateng rangkumkan beberapa lokasi yang terkenal akan cerita mistis yang bikin bulu kuduk merinding.

1. Alas Roban.

Jika mendengar kata Alas Roban mungkin sudah tidak asing lagi, berbagai cerita mistis menyelimuti jalur kawasan hutan jati ini.

Dilansir dari berbagai sumber jalur Alas Roban sudah ada sejak zaman kolonial atau penjajah Hindia Belanda. 

Konon, jalan ini dibuka dengan sistem kerja paksa yang diberlakukan tentara Hindia Belanda, dan para pekerja disiksa jika tidak mau membelah bukit serta hutan untuk membuka jalan tersebut.

Dari kerja paksa itu, tidak sedikit pekerja yang meninggal akibat kelelahan dan dibiarkan begitu saja.

Rumor yang beredar lainnya, alas roban juga sebagai tempat pembuangan mayat oleh penembak misterius pada zaman Petrus.

Memiliki jalur yang cukup terjal dan curam, jalur alas roban atau yang dinamakan jalan Poncowati itu sering terjadi kecelakaan lalu lintas hingga memakan korban jiwa.

Masyarakat setempat pun mengimbau pengendara tidak melewati jalan ini pada malam ini.

Menurut Lailatul warga Banyuputih, beberapa pengendara pernah mendapatkan gangguan saat melintas di jalur itu.

"Ada yang mendapatkan gangguan mendengar suara, sekelebatan terlihat sesosok yang menyeberang, hingga pernah ada rumor warung gaib di tengah jalur itu, kalau memang terpaksa harus lewat jalur itu dan waktu malam hari sebaiknya berdoa terlebih dahulu," ujarnya.

2. Jembatan Sipung 

Jembatan Sipung merupakan jembatan yang diyakini memiliki aura mistis.

Jembatan itu terletak di Jalan Yossudarso Kilometer 1 arah Pelabuhan Batang.

Konon, menurut masyarakat sekitar jika hendak melewati jembatan tersebut pengendara harus membungikan klakson dan mengurangi kecepatan.

Jika tidak, makan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena selama ini sudah sering terjadi.

Warga Batang, Suryani mengatakan cerita yang beredar di jembatan itu memiliki jalan yang bercabang dua, satu cabang asli jalan dunia nyata dan satu lagi jalan ghoib.

"Orang yang apes kalau lewat situ akan kecelakaan, biasanya kalau lewat di situ harus kasih klakson sebagai tanda ukuk salam," tuturnya.

Mitos tersebut pun pernah diulas oleh team peredam hantu yang diunggah akun youtube Driver Pantura.

Dalam video yang diunggah tersebut juga diceritakan mengenai cabang dua jalan dunia dan alam ghoib.

3. Ujungnegoro Batang

Ujungnegoro merupakan nama salah satu desa di Kecamatan Kandeman Batang.

Di wilayah itu juga terdapat salah satu destinasi wisata pantai ujungnegoro dan juga wisata religi  makam Syekh Maulana Maghribi.

Dibalik keindahan pantai ujungnegoro, ternyata memiliki sederet cerita yang melegenda dan mistis.

Di bagian lain dari pantai ini menyimpan peninggalan sejarah, yaitu pemakaman Syeh Maulana Maghribi dan Gua Aswatama.

Gua Aswatama sendiri bagi masyarakat sekitar memang masih di yakini menyimpan energi mistis, di mana tiap malam keramat jumat kliwon dan selasa kliwon masih tampak aneka sesaji lengkap diletakkan di sekitar mulut gua.

Juga tidak lepas dari pengamatan ada juga yang masih menjalani laku nenepi baik peziarah lokal maupun dari luar daerah Batang.

Konon, di dalam misteri Gua Aswatama ini pula di jaman kewalian menjadi saksi bisu Syekh Maulana Maghribi bersahabat dengan Ratu Pantai Utara (Dewi Lanjar).

Di ketenangan Gua Aswatama tersebut Syekh Maulana Maghribi menuntun Dewi Lanjar berucap kalimat suci syahadat.

Mereka juga sepakat menjadi saudara angkat beda dimensi, setelah itu Den ayune Dewi Lanjar di berikan sebuah namabaru dengan sebutan Hajah Fatimmah. 

Hajah Fatimah konon juga sering menampakkan diri dan bergabung dengan ratusan peziarah memakai busana muslimin bercorak warna putih serta beraroma bunga melati alami,di sekitaran petilasan Syekh Maulana Magribi yang berada tepat di atas gua Aswotomo.

Maka tak aneh juga bila banyak cerita- cerita seputar pelaku nenepi di gua Aswatama ini mengaku bertemu dengan Dewi Lanjar serta mendapatkan wejangan, restu atas hajat yang di panjatkan kepada sang pencipta alam.

Berdasarkan penuturan warga sekitar, para pengunjung dilarang bertindak kurang sopan atau seenaknya sendiri jika hal itu terjadi maka akan terjadi sesuatu atau kualat.

Salah satu warga, Edolihun menuturkan ada beberapa mitos yang dipercaya dari tempat itu, misalnya kalau pasangan yang belum menikah dan pacaran di sana maka kepercayaannya bakalan putus.

"Ada juga jika melakukan perilaku yang tidak sopan, misalnya berhubungan intim disana dipercaya akan menempel atau tidak bisa dicabut," pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved