Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Pertemuan Puan & PBNU Dianggap Bentuk Kedekatan Nasionalis & Islam, Puan Tegaskan Pemilu Tetap 2024

Pertemuan Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) kemarin di kantor PBNU menyita perhatian publik.

Istimewa
Pertemuan Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) kemarin di kantor PBNU 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Pertemuan Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) kemarin di kantor PBNU menyita perhatian publik. Pertemuan dua elite tersebut disambut positif untuk keharmonisan bangsa.

Pengamat Politik Emrus Sihombing menilai pertemuan tersebut bentuk kedekatan Puan dengan PBNU. Hal ini bisa dilihat dari lambang non verbal yang ditampilkan ke publik.

“Sebagai negarawan Bu Puan dan Pimpinan NU menunjukkan kedekatan Bu Puan Maharani dengan Nahdlatul ulama, karena secara psikologi komunikasi tidak akan terjadi pertemuan kalau tidak ada kedekatan. Pasti ada kedekatan tertentu,” kata Emrus kepada wartawan, Rabu (16/3/2022)

Bagi Emrus, bisa saja ke depan antara NU maupun Puan mempunyai garis politik yang sama tentang pembangunan bangsa dan negara.

“Garis politik yang saya maksud politik kebangsaan untuk bangsa dan negara. Saya pikir ini suatu pertanda bagi Puan maharani bahwa Puan adalah tokoh dan pemimpin di legislatif yang dekat dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan dan keagamaan sebagaimana pertemuan kemarin,” terang Emrus.

Senada, Pakar Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpandangan, pertemuan Puan dan PBNU sekaligus menjawab dikotomi antara kaum nasionalis dan Islam.

“Banyak resistensi kelompok nasionalis dan kelompom islam, hari ini mungkin saya mengatakan Puan ingin menunjukkan bahwa saya sebagai wakil nasionalis maka kami pun dekat dengan kelompok-kelompok islam itu. Saya menanggkap pesannya seperti itu,” ujar Ujang.

Lebih lanjut, menurut Ujang, lewat pertemuan kemarin, Puan sudah mendapatkan momentum yang tepat dalam sejumlah diskursus politik nasional.

“Ketika rakyat tidak ingin menunda Pemilu, Puan mengatakan usai paripurma, lalu banyak mengatakan Puan tidak dekat dengan kelompok islam, hari ini nasionalis dekat dengan kelompok islam, itu kan menurut saya hal yang positif saat ini dan ke depan,” tandas Ujang.

Dalam pertemuan di PBNU kemarin, Puan didampingi oleh Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dan Ketua Banggar DPR Said Abdullah yang juga Ketua DPP PDIP.

Di Kantor PBNU, Puan Maharani Kembali Tegaskan Pemilu Tetap 2024

"Gus Yahya, Bu Puan Maharani kan akan mencaponkan diri jadi Presiden pada 2024 nanti, bagaimana sikap PBNU apakah akan mendukung?" pertanyaan itu tercetus dari seorang wartawan Kepada Yahya Cholil Staquf di akhir jumpa pers di beranda Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bilangan Kramat Jakarta Pusat pada Selasa (15/3) kemarin.

Jumpa pers tersebut digelar setelah acara silaturahmi Ketua DPR RI Puan Maharani dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Staquf beserta pengurus yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu dalam Kongres Nahdlatul Ulama di Balikpapan.

Ketua Umum PBNU masa khidmat 2022-2027 yang biasa disapa Gus Yahya itu tampaknya tak menyangka mendapat pertanyaan itu.

Dengan spontan ia menjawab, "Saya belum diberitahu, jadi belum bisa kasih pernyataan."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved