Berita Jakarta
Pertemuan Puan & PBNU Dianggap Bentuk Kedekatan Nasionalis & Islam, Puan Tegaskan Pemilu Tetap 2024
Pertemuan Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) kemarin di kantor PBNU menyita perhatian publik.
Jawaban itu membuat para wartawan bersahutan riuh dan Ketua DPR RI Puan Maharani yang berdiri di sebelah Yahya tertawa.
Keakraban dan kehangatan selalu hadir dalam silaturahmi Puan Maharani dengan keluarga besar Nahdlatul Ulama.
Tak hanya dalam pertemuan di PBNU Jakarta, hal tersebut juga dapat dirasakan dalam silaturahmi yang juga dilakukan Puan saat berkunjung ke kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur kala melakukan kunjungan kerja ke Surabaya.
"Silaturahmi dan hubungan yang baik dengan keluarga NU sudah terjalin sejak Kakek saya, Presiden Sukarno.
Beliau berkawan baik dengan Kyai Hasyim Ashari. Hubungan baik itu lalu dilanjutkan lagi oleh Ibu saya, Megawati dengan Gus Dur dan Kyai NU yang lain. Maka kewajiban saya menyambung terus silaturahmi tersebut," kata Puan.
Menurutnya, membangun bangsa harus dilakukan dengan gotong royong.
"NU dan PDI Perjuangan punya keluarga yang sama yakni Wong cilik. Karenanya, bersama NU kami ingin menjaga bangsa Indonesia," katanya.
Puan menyadari, tantangan di masa mendatang akan membutuhkan komitmen seluruh elemen bangsa untuk mau sama-sama membangun bangsa.
"Kita akan perlu hal-hal konkrit yang bisa dilakukan bersama. Dan dalam pertemuan barusan, kami bersepakat menjaga harmoni seluruh umat beragama tak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia," kata Puan.
Hal tersebut diamini oleh Gus Yahya. "Banyak yang akan kami kerjakan bersama, baik dengan Mbak Puan sebagai Ketua DPR RI maupun Mbak Puan sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan. Dalam perbincangan tadi, kami mencapai banyak kesepahaman soal bagaimana berbagi tugas untuk merawat dan membangun bangsa," katanya.
Kendati silaturahmi tersebut sama sekali take membahas persoalan politik, pertanyaan seputar Pemilu, terutama terkait wacana penundaan Pemilu 2024 yang diusulkan segelintir orang, tetap mengemuka dalam tanya jawab dengan wartawan.
Secara lugas Puan mengatakan bahwa DPR RI akan berpegang pada keputusan yang telah diambil bersama dengan pemerintah perihal waktu penyelenggaraan pemilu.
"Sudah ditetapkan bersama oleh DPR RI dan Pemerintah bahwa Pemilu nanti akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Jadi DPR akan perpegang pada kesepakatan itu," katanya.
Hal ini tentu menegaskan bahwa sikap yang diambil oleh DPR RI selaras dengan apa yang diambil oleh Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya yang menolak wacana penundaan Pemilu yang merupakan pelanggaran konstitusi dan penyelewengan amanat rakyat. (*)
Baca juga: Rusia Ingin Segera Berdamai dengan Ukraina, Tekankan Soal Netralitas
Baca juga: Hasil All England Open 2022 Jojo Jadi Duta Rubber Set, Main Tahan Lama dan Bikin Lawan Capek
Baca juga: Menit Pertama Wallace Costa Cetak Gol, Ini Hasil 90 Menit Pertama PSS Sleman Vs PSIS Semarang
Baca juga: Hasil Babak I Skor 0-1 PSS Sleman Vs PSIS Semarang BRI Liga 1, Lemparan Frendi Ditanduk Costa