UPDATE Banjir Banyumas, Sebagian Pengungsi Pulang ke Desa Gebangsari: Lapangan sudah kering
Update berita banjir 16 Maret 2022 di Desa Gebangsari Kabupaten Banyumas, warga sudah kembali pulang.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
Berikut informasi update banjir Banyumas di Desa Gebangsari pada 16 Maret 2022.
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Kondisi terkini pasca banjir yang melanda Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas air sudah mulai surut di permukiman warga, Rabu (16/3/2022).
"Kedalaman air saat ini rata-rata di semua dusun setinggi mata kaki orang dewasa," ungkap Kepala Desa Gebangsari Eko Adi Purwanto melalui sambungan telefon.
Air sudah berangsur surut di rumah-rumah warga sejak hari ini yang sebelumnya merendam rumah warga hingga ketinggian air mencapai paha orang dewasa.
Baca juga: Ini Dia Pemicu Hujan Ekstrem di Banyumas Raya, Banjir dan Longsor Intai Warga
Rumah-rumah warga yang berada di Dusun 1 dan Dusun 2 sudah surut, sementara di Dusun 3 baru sebagian kecil yang surut namun ketinggian air sudah jauh berkurang.
"Di permukiman, air sudah keluar dari rumah warga meskipun masih ada air yang menggenang tapi sudah jauh berkurang," jelas Eko Adi Purwanto.
Warga yang mengungsi sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing.
Di pengungsian yang berada di Balai Desa Gebangsari sendiri saat ini berjumlah sekitar 60 warga yang mengungsi.
Dan sebagain warga yang mengungsi di Balai Desa dipindahkan ke pengungsian yang berada dekat dengan rumah warga yakni di Dusun 3.
Hal ini dilakukan atas permintaan warga sendiri dengan maksud agar bisa menjemur padi-padi yang terendam banjir dan mengurusi hewan ternaknya.
"Warga yang rumahnya tidak ada genangan air sudah pulang ke rumah, sementara yang mengungsi masih sepertiganya kira-kira 60 orang, dan sebagain lagi tadi dipindahkan ke pengungsian yang dekat dengan rumah warga," terang Eko Adi Purwanto.
Sementara itu, lapangan yang digunakan petani untuk menjemur padi yang ikut terdampak banjir hingga padi-padi terendam saat ini sudah surut dan mulai digunakan untuk menjemur padi milik petani kembali.
Area persawahan yang ada di Desa Gebangsari masih terendam banjir hingga belum terlihat sama sekali padi yang belum dipanen.
"Lapangan sudah kering digunakan untuk menjemur padi yg basah. Persawahan masih tergenang air padi belum kelihatan," jelas Eko Adi Purwanto.
Sebagian kecil Jalan Kabupaten, yakni Jalan Tambak-Bayawulung di ruas kilometer 3, sejauh 50 meter masih terendam banjir.
Dari informasi yang didapatkan, hingga sore hari Desa Gebangsari tidak diguyur hujan namun kondisi cuaca tampak mendung.
"Masih belum hujan cuma lumayan mendung, khawatir juga ini," ungkap Eko Adi Purwanto.
Bantuan hingga saat ini masih lancar bagi para warga dalam bentuk makanan pokok yang dibutuhkan. (ima)