Berita Semarang
Tahun Ini, Pemkot Semarang Buka Kelas Khusus Olahraga, Terima 60 Siswa, Dipusatkan di SMPN 3
KKO Dispora Kota Semarang sebenarnya sudah menjadi rencana lama namun ada berbagai kendala termasuk kondisi pandemi Covid-19.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang akan membuka kelas khusus olahraga (KKO) pada tahun ini.
KKO akan diakomodir di SMP Negeri 3 Semarang sebanyak dua kelas dengan tujuh cabang olahraga (cabor).
Kepala Dispora Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan, KKO sebenarnya sudah menjadi rencana lama namun ada berbagai kendala termasuk kondisi pandemi Covid-19.
Pada 2022 ini, pihaknya bertekad mewujudkan KKO bekerja sama dengan Disdik Kota Semarang.
Baca juga: Hendi Keliling Berziarah Jelang HUT ke-475 Kota Semarang
Baca juga: Tingkatkan Kewalisongoan, UIN Walisongo Semarang Ziarahi Sunan Gunung Djati dan Syeikh Nurjati
Baca juga: HET Dicabut, Operasi Minyak Goreng Murah Di Pasar Tradisional Semarang Disetop
Baca juga: Kuliahnya di Unissula Semarang, Student Exchange-nya ke Belanda
"Kami kerja sama dengan Disdik."
"Kami menampung anak-anak lulusan SD yang punya bakat dalam bidang olahraga masuk KKO di SMP Negeri 3 Semarang," terang Fravarta kepada Tribunjateng.com, Kamis (17/3/2022).
Dia menjelaskan, ada tujuh cabor yang ditampung di KKO yaitu panahan, silat, tenis meja, voli, senam, atletik, dan wushu.
Menurutnya, cabor tidak menutup kemungkinan akan bertambah melihat kondisi yang ada.
Terkait jumlah siswa, pihaknya menyesuaikan kapasitas kelas di sekolah yang telah direncanakan untuk membuka KKO.
"Jadi, kami buka dua kelas."
"Kalau kelas isinya 30 ya berarti 60 siswa."
"Nanti kami melihat kemampuan kelasnya."
"Kami matangkan lagi dengan Disdik," tambahnya.
Menurutnya, kurikulum pendidikan untuk siswa KKO sama dengan siswa lainnya.
Hanya saja, ada tambahan kurikulum khusus sesuai cabang atau bakat olahraga yang dimiliki masing-masing siswa.
Siswa KKO mengikuti pembelajaran seperti siswa pada umumnya.
Kemudian, ada sesi khusus yang bisa diambil pagi atau sore hari setelah pelajaran umum.
Mereka akan dilatih oleh pelatih masing-masing cabor.
Adapun saat ini, pelatih siswa KKO masih dalam tahapan seleksi.
Dispora Kota Semarang telah melakukan studi banding ke kota yang telah melaksanakan kelas KKO.
Rencananya, para pelatih juga akan diajak belajar ke kota yang telah melaksanakan KKO agar bisa menerapakan di Semarang.
Dispora pun sudah melakukan sosialisasi melalui Disdik dan Korsatpen terkait rencana pembukaan KKO.
Dia berharap, informasi ini bisa diteruskan kepada para siswa dan orangtuanya.
Pihaknya juga memberi informasi KKO ini kepada para pelatih olahraga.
Pasalnya, mereka lebih tahu anak-anak yang memiliki kemampuan di bidang olahraga.
Dengan dibukanya KKO, Fravarta berharap, bisa menjadi lumbung atlet bagi Kota Semarang.
"Kami berharap nanti KKO sebagai lumbung atau stok atlet," ucapnya.
Di sisi lain, sebelumnya Dispora juga memberikan pelatihan penanganan cedera kepada para pelatih cabor.
Pelatihan diikuti 40 pelatih dari 20 cabor selama dua hari.
Pelatihan penanganan cedera ini merupakan bagian dari peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kota Semarang.
"Kami mengapresiasi insan olahraga yang mau hadir di pelatihan ini."
"Artinya, mereka peduli."
"Ini tujuannya mempersiapkan bagaimana membina atlet di Semarang supaya bisa mempertahankan prestasi," terang Fravarta.
Subkoordinator Pembibitan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Tenaga Keolahragaan, Yorga Singgara Widya Utama menambahkan, ke depan pelatihan cedera tidak hanya menyasar pelatih.
Dia ingin pengelola tempat olahraga juga bisa diberi pelatihan.
Sehingga, mereka bisa melakukan penanganan jika terjadi cedera pada siapapun yang melakukan olahraga di tempat olahraganya.
"Kalau punya skill atau pengetahuan tentang penanganan cedera harapannya saat kegiatan terjadi cedera bisa ditangani cepat dan tepat," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (17/3/2022).
Penanganan cedera secara tepat dan tepat, sambung dia, harus menjadi kunci bagi para pelatih agar predikat atlet tetap baik.
"Kalau cedera parah jangan sampai salah penanganan."
"Maka, kami beri pelatihan kepada 40 orang dari 20 cabor."
"Ke depan, kami ingin pengelola olahraga juga diberi porsi pelatihan," ucapnya. (*)
Baca juga: Pemerintah Plin-plan! Warga Tegal Kesal Acuan HET Minyak Goreng Dicabut, Harga Kini Makin Menggila
Baca juga: Polisi Buru 2 Preman Mangkang Pengeroyok Prajurit TNI Serma Bisri: Namanya Dengkek, terkenal onar
Baca juga: Inilah Sosok Ichal Muhammad Mantan Affiliator Bongkar Busuknya Binary Options hingga Kasus Meledak
Baca juga: Pesan Megawati Soekarnoputri untuk Indonesia Terkait Penanganan Stunting, Harus Ada Niat