Berita Majenang
Nikmatnya Kupat Tahu Hj Sapen Khas Majenang, Legendaris Sejak Tahun 1969
Kupat Tahu merupakan Kupat Tahu merupakan salah satu makanan khas Cilacap yang masih eksis hingga saat ini.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Kupat Tahu merupakan salah satu makanan khas Cilacap yang masih eksis hingga saat ini.
Di Majenang kita bisa menikmati kupat tahu yang paling legendaris yaitu milik Hj. Sapen yang ada di Jl.Bhayangkara Raya tepatnya di depan SMK Yos Sudarso.
Berdiri sejak 1969, warung kupat tahu Hj.Sapen sudah terkenal seantero kota Majenang dan wilayah sekitar seperti Cimanggu, Wanareja hingga Mergo yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat.
Sebagai informasi, bahwa sejak tahun 1969 dulu, warung kupat tahu Hj.Sapen berpindah-pindah tempat di sekitar Majenang.
Hj. Sapen awal mula berdagang di depan Alun-alun Majenang, Pasar Kambing, Pasar Majenang dan pada tahun 2009 akhirnya memutuskan untuk berdagang di ruko yang ditempati saat ini.
Diketahui warung kupat tahu Hj.Sapen ini merupakan warung turun temurun, dan saat ini Darsih (70) merupakan generasi kedua dari Hj.Sapen yang sudah tutup usia sejak.
"Ini warung turun temurun, awalnya milik mertua saya Hj.Sapen, karena beliau sudah seda (meninggal) lama ini dilanjutkan sama saya," kata Darsih.
Walaupun sudah berbeda tangan, namun Darsih sama sekali tidak merubah resep dan juga cara memasak kupat tahu tersebut.
Hal itu nyatanya membuat warung yang buka sejak pukul 06.00 WIB ini selalu ramai dikunjungi pembeli.
"Sama sekali tidak ada yang berubah resepnya, cara masaknya juga sama kaya ibu dulu, kata yang beli sih rasanya masih sama kaya dulu ngga berubah," ujar Darsih.
Satu piring kupat tahu terdiri dari irisan kupat, irisan tahu, kecambah kacang ijo, suwiran ayam dan juga kerupuk yang disiram dengan kuah santan yang gurih.
Yang unik dari kupat tahu Hj.Sapen ini yaitu kerupuk yang digunakan merupakan kerupuk singkong berwarna merah muda khas Majenang yang bertekstur sedikit keras.
Untuk toppingnya, pembeli juga dapat memilih sesuai selera yaitu suwiran ayam dan juga potongan ati ampela ayam.
Untuk dapat mencicipi nikmatnya sepiring kupat tahu legendaris ini, pembeli cukup merogoh kocek 17.000 rupiah saja.
Salah satu pelanggan yaitu Sriyani (56) warga Desa Sindangsari mengaku sudah lama menjadi pelanggan tetap kupat tahu Hj.Sapen bahkan kini anaknya mengikuti jejaknya.
