Berita Tegal
3 Tahun Kepemimpinan Dedy Yon Supriyono, Warga Bawa Keranda ke Balai Kota Tegal, Ini Tuntutan Mereka
Koordinator aksi, Edy Bongkar mengatakan, tuntutan pertama adalah untuk membongkar portal yang menutup alun-alun setiap sore hari.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
Selain itu, menurut Edy, pihaknya juga menyampaikan tuntutan para PKL di Jalan Ahmad Yani Kota Tegal.

Mereka menuntut agar bisa kembali ke lokasi tersebut tanpa harus membeli foodtruk yang harganya hingga puluhan juta Rupiah.
"Bahwa hari ini merupakan tiga tahun kepimimpinan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono."
"Dan belum, belum, rakyat belum merasakan manisnya kebijakan yang dibuat oleh Pemkot Tegal."
"Justru sebaliknya, rakyat menderita dan sengsara akibat kebijakan yang selalu menyusahkan," jelasnya.
Dalam aksi tersebut, massa juga membawa keranda berisi mayat sebagai simbol kesengsaraan.
Perwakilan massa lalu saling bergantian untuk melakukan orasi.
Aksi bubar setelah massa ditemui dan diberikan penjelasan oleh Kepala DPUPR Kota Tegal, Sugiyanto dan Kepala Satpol PP Kota Tegal, Hartoto.
Sugiyanto menjelaskan, alasan penutupan kawasan alun-alun pada sore hari untuk memberikan ruang kepada masyarakat lain.
Sehingga perlu dilakukan penutupan pada akhir pekan, mulai pukul 18.00 hingga pukul 24.00.
"Itu kan memberikan ruang kepada elemen masyarakat lainnya."
"Misalkan untuk sepatu roda, untuk skuter, perlu kami berikan ruang," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (23/3/2022).
Sugiyanto mengatakan, terkait penutupan alun-alun alasannya karena masih pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, Pemkot Tegal khawatir jika dibuka justru akan menimbulkan kerumunan yang berpotensi menyebabkan penularan.
Sementara untuk proyek Jalan Ahmad Yani, saat ini masih dalam proses penyelesaian.