Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara Khusus

Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat: KPU Berpegang Pemungutan Suara 14 Februari 2024

Hari H sudah diputuskan, kemudian KPU menindaklanjuti dengan draft PKPU tahapan yang tentunya KPU sudah mengirim surat kepada DPR.

Penulis: Hermawan Handaka | Editor: rustam aji
Tribun Jateng/ Hermawan Handaka
Yulianto Sudrajat 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tribun Forum dengan topik Persiapan Jateng Jelang Pemilu 2024 menghadirkan tiga narasumber. Yaitu Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat, Ketua Bawaslu Jateng Fajar Subkhi AK Arif, dan Ester Krisnawati, SSos, MIKom, CSP Dosen Fisikom UKSW.

Video Tribun Forum telah tayang di media sosial Tribunjateng, dan kali ini disajikan kepada pembaca Tribunjateng.com serta koran cetak Tribun Jateng yang disadur oleh reporter Hermawan Endra Wijanarko. Berikut petikan wawancara dengan Ketua KPU Jateng.

Mas Drajat, bisa diceritakan Rapim KPU di Surabaya kemarin?

Kemarin KPU Republik Indonesia bersama dengan seluruh jajaran KPU provinsi Indonesia bertempat di Surabaya mulai tanggal 23 sampai dengan 26 Februari menggelar rapat pimpinan nasional dengan agenda yaitu menyongsong take off Pemilu 2024.

Menyiapkan barisan, menata strategi dan mengatasi kompleksitas pemilu 2004. Ada beberapa agenda yang harus disiapkan dan dimatangkan oleh KPU Indonesia beserta seluruh jajaran terkait dengan persiapan persiapan yang sebenarnya sudah dimulai sejak tahun-tahun sebelumnya.

Tidak hanya di 2022 ini tapi juga di tahun 2021 pasca digelarnya Pilkada serentak 2020 di antaranya adalah bagaimana KPU RI upaya membangun inovasi-inovasi terobosan-terobosan agar kerumitan kerumitan penyelenggaraan pemilu 2024 dan kompleksitas masalah di 2024 coba dipersiapkan dan diurai sejak dini.

Misalnya mematangkan upaya sirekap ya sistem informasi tentang rekapitulasi itu kemudian juga bagaimanakah KPU terus berupaya cara menyederhanakan suaranya.

Ada rencana penyederhanaan surat suara?

Harapannya dengan simulasi terus-menerus penyederhanaan surat suara itu juga nanti akan ketemu. titik bagaimana nanti desain surat suaranya agar surat suara itu cenderung lebih mudah, sederhana di kalangan pemilih sehingga untuk menekan jumlah surat suara yang tidak sah itu itu semakin lebih kecil.

Termasuk upaya mematangkan sirekap ini merupakan upaya untuk menekan beban penyelenggara pemilu di tingkat bawah itu supaya tidak seperti Pemilu Pemilu sebelumnya.

Seperti petugas KPS di 2019 kan sebagian kelelahan kemudian sakit dan sebagian berujung wafat itu bagian-bagian upaya agar beban penyelenggara di tingkat bawah tidak seperti di Pemilu 2019.

Adakah Membahas Anggaran?

Kemudian di dalam rapat pimpinan tersebut KPU juga tengah menggodok sedang mempersiapkan draft PKPU.

Kemarin salah satu agendanya di dalam rapat pimpinan tersebut KPU RI dan provinsi menggodok finalisasi soal anggaran sebelum nanti dikonsultasikan dengan DPR.

Tapi minimal sudah disiapkan termasuk juga bagian bagian dari upaya penyiapan yang sifatnya kebijakan-kebijakan yang strategis untuk Pemilu ke depan.

KPU Republik Indonesia bersama dengan KPU provinsi dan nanti juga akan menyampaikan juga ke KPU Kabupaten Kota terkait dengan persiapan salah satu draf PKPU yang sudah persiapan ada 8.

Pemutakhiran data bagaimana?

Salah satunya adalah PKPU tentang tahapan pendaftaran partai politik dan verifikasi partai politik, tentang penataan daerah pemilihan, kemudian pemutakhiran daftar pemilih, terus kemudian pembentukan badan ad hoc terus kemudian PKPU tentang pengelolaan keuangan untuk Pemilu, terus kemudian draft PKPU tentang sosialisasi dan partisipasi masyarakat ada beberapa upaya yang sudah KPU susun dan kemarin juga sudah dibahas dengan seluruh jajaran provinsi.

Harapannya secara internal KPU mematangkan itu ya sehingga nanti kan yang mengimplementasikan KPU provinsi yang termasuk nanti ada turunannya lagi yaitu berupa petunjuk teknis juga ya.

Apakah dibahas kemungkinan perubahan jadwal Pemilu?

KPU berpegang dengan apa yang sudah diputuskan, yaitu pemungutan suara 14 Februari 2024. Terkait dengan wacana yang ada di seputaran informasi sekarang ini itu persoalan lain di luar kewenangan dan wilayah KPU.

Hari H sudah diputuskan, kemudian KPU menindaklanjuti dengan draft PKPU tahapan yang tentunya KPU sudah mengirim surat kepada DPR.

Mas Drajat bentar lagi dilantik jadi Komisioner KPU RI, bisa cerita prosesnya?

Saya prinsipnya bermodal pengalaman saja. Saya pengalaman KPU di kabupaten kota selama 10 tahun, kemudian KPU Provinsi ini 3,5 tahun. Kebetulan saya menjabat sebagai Ketua.

Nah bersama teman-teman termasuk Mas Fajar (Ketua Bawaslu Jateng) juga ikut mendaftar ke KPU RI. Ini tantangan bersama ketika proses seleksi.

Seleksi KPU Republik Indonesia dan Bawaslu Republik Indonesia ini kan lumayan ketat juga terbuka, transparan.

Publik bisa langsung memantau mengawasi dan sebagainya terkait dengan beberapa tahapan diantaranya mulai seleksi tertulis kemudian pembuatan makalah On The Spot ya langsung itu terus kemudian psikotes kemudian dilanjut dengan psychotest dinamika kelompok, pendalaman teori psikologi, wawancara dengan timsel dan terakhir adalah fit and propertes dengan Komisi 2 DPR RI. Itu bagian rangkaian panjang hampir 4 bulan.

Apa paling berkesan dalam seleksi?

Paling berkesan selama rangkaian tesnya itu saya harus wira-wiri karena saya kan masih ketua KPU Jawa Tengah.

Saya izin meninggalkan tugas ketika mengikuti seleksi, setelah itu saya harus kembali ke Semarang lagi berikutnya proses lagi saya harus ke Jakarta itu sampai hampir 4 bulan.

Kita harus betul-betul bisa membagi waktu, membagi pikiran, energi dan tentu yang paling berkesan adalah mencoba menikmati seluruh rangkaian tes mulai tertulisnya membuat makalah, kemudian psikologinya dan sampai mendebar-debar ketika wawancara dengan 9 tim seleksi. (wan - bersambung)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved