Berita Kesehatan
Mujiono Kapok Abaikan TBC, Diderita Sejak 2015, Begini Kondisi Terkini Warga Rusun Kudu Semarang Ini
Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, dua tahun ini terlena oleh pandemi Covid-19 sehingga kasus TBC sedikit terabaikan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Dia tidak tahan dengan proses pengobatan seperti itu.
"Sekarang proses pengobatan tidak sesakit dulu, sehingga saya mau kembali berobat," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (26/3/2022).
Menurutnya, kondisi itu tak hanya dirasakan dirinya.
Dua temannya yang juga penderita TBC mengalami hal yang sama.
Tidak mengikuti proses pengobatan secara menyeluruh.
"Mereka seperti saya tidak mau minum obat padahal jika minum obat saat awal terdeteksi bisa sembuh," tuturnya.
Ia baru delapan bulan ini melakukannya pengobatan rutin di RSUP dr Kariadi Semarang.
Ia berharap, penyakit TBC yang dideritanya segera sembuh.
"Banyak teman sesama penderita TBC sudah sembuh."
"Saya bertekad seperti mereka agar anak istri tak terlantar karena saya tak bisa bekerja," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, dua tahun ini terlena oleh pandemi Covid-19 sehingga kasus TBC sedikit terabaikan.
Meski begitu, pihaknya terus melakukan proses skrining sebanyak-banyaknya agar penderita TBC dapat terdeteksi.
Hasilnya, dari proses skrining tersebut ditemukan ratusan kasus baru.
Di awal tahun ini, Januari ada kasus baru TBC sebanyak 233 orang.
Bulan berikutnya, pada Februari ada 218 orang.