OPINI
OPINI Seto Galih Pratomo : Penguatan Nasionalisme Cegah Terorisme
FENOMENA terorisme, radikalisme, dan sebagainya yang kerap terjadi di Indonesia, merupakan suatu ancaman serius bagi keuntuhan NKRI
Inilah faktor penyesatan mereka dan banyak yang percaya juga mengikutinya. Seharusnya para Santri gigih untuk menyuarakan ini, jika mereka melakukan penyesatan dengan dalil-dalil tertentu, santri perlu melawannya dengan hal yang sama. Dengan dasar yang lebih detail, terperinci, runut, ada asbabun nuzul, asbabul wurud, tafsir, ijtihad ulama, dan sebagainya.
Mari kita telisik kembali apakah cinta dan membela tanah air ada dalilnya? Disarikan dari berbagai sumber, yang juga saya tulis di buku Nasionalisme Pemuda: Pemikiran-Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari terbitan Penerbit SEGAP Pustaka.
Menyebutkan dalil cinta tanah air dari Alquran dalam salah satu ayatnya menurut penuturan para ahli tafsir adalah Alquran surat Al-Qashash ayat 85 yang artinya: “Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Alquran benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.” (QS. Al Qashash: 85)
Syekh Ismail Haqqi Al-Hanafi Al-Khalwathi (wafat 1127 H) dalam tafsirnya Ruhul Bayan mengatakan: “Di dalam tafsirnya ayat (QS. Al-Qashash:85) terdapat suatu petunjuk atau isyarat bahwa “cinta tanah air sebagian dari iman”.
Rasulullah SAW (dalam perjalanan hijrahnya menuju Madinah) banyak sekali menyebut kata; “tanah air, tanah air”, kemudian Allah SWT mewujudkan permohonannya (dengan kembali ke Makkah).
Cinta Tanah Air
Sahabat Umar RA berkata; “Jika bukan karena cinta tanah air, niscaya akan rusak negeri yang jelek (gersang), maka sebab cinta tanah air lah, dibangunlah negeri-negeri”. (Ismail Haqqi al-Hanafi, Ruhul Bayan, Beirut, Dar Al-Fikr, Juz 6, hal. 441-442)
Juga terdapat dalil Cinta Tanah Air dari Hadits menurut penjelasan para ulama ahli hadits sebagai berikut yang artinya:
“Diriwayatkan dari sahabat Anas; bahwa Nabi SAW ketika kembali dari bepergian, dan melihat dinding-dinding Madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkanya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah. (HR. Bukhari, Ibnu Hibban, dan Tirmidzi).
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany (wafat 852 H) dalam kitabnya Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari (Beirut, Dar Al-Ma’rifah, 1379 H, Juz 3, hal. 621), menegaskan bahwa dalam hadits tersebut terdapat dalil (petunjuk): pertama, dalil atas keutamaan kota Madinah; kedua, dalil disyariatkannya cinta tanah air dan rindu padanya.
Sependapat dengan Al-Hafidz Ibnu Hajar, Badr Al-Din Al-Aini (wafat 855 H) dalam kitabnya ‘Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari menyatakan; “Di dalamnya (hadits) terdapat dalil (petunjuk) atas keutamaan Madinah, dan (petunjuk) atas disyari’atkannya cinta tanah air dan rindu padanya.” (Badr Al-Din Al-Aini, Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari, Beirut, Dar Ihya’i Al-Turats Al-Arabi, Juz 10, hal. 135)
Kuatkan Nasionalisme
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Hubbul Wathan minal Iman bukan kalimat biasa, melainkan memiliki dasar atau dalil yang bersumber dari Alquran dan Hadits.
Sebagaimana sudah ditegaskan oleh Al-Hafizh Ibn Hajar al-Asqalany, Imam Jalaluddin al-Suyuthi, Abdurrahim al-Iraqi, Syekh Ismail Haqqi al-Hanafi, dan yang lainnya.
Sehingga vonis cinta tanah air tidak ada dalilnya terpatahkan oleh penjelasan ini. Cinta tanah air punya dasar yang kuat. Maka perlu menguatkan nasionalisme untuk mencegah paham-paham radikalisme dan terorisme. (*)
Baca juga: Asal Usul Masjid Agung Nur Sulaiman, Bukti Sejarah di Kota Lama Banyumas
Baca juga: Resmikankan Graha Sinus, LPK Sinar Nusantara Siapkan Program Pelatihan dan Kerjasama dengan DUDI
Baca juga: KABAR TERKINI : Kondisi Terakhir Perang Rusia dan Ukrania, Fakta Ini Telah Dialami Kedua Negara Ini
Baca juga: Alasan Dea Onlyfans Tak Ditahan, Polisi : Masih Mahasiswi dan Mau Selesaikan Kuliah